Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
USDCHF Menguat Atas Meningkatnya Konflik Di Timur Tengah
Diperbarui • 2024-02-09
Pasangan Swissy ini naik dari level pembukaan perdagangan akhir pekan ini di level 0,8734 di sesi Asia hari Jumat (09/02/2024), dan saat ini mencoba menembus ke atas level 0,8750. Dolar AS mendapat dukungan naik karena kehati-hatian pasar sembari menunggu rilis data CPI Swiss yang akan dirilis pada Selasa, pekan depan.
USDCHF rebound retracement dari penurunan pada perdagangan kemarin, atas penguatan dolar AS di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang terus meningkat, menyusul serangan udara pasukan Israel yang menargetkan kota perbatasan selatan Rafah pada hari Kamis.
Amerika Serikat (AS) telah menyarankan Israel untuk tidak meluncurkan serangan militer ke Rafah tanpa perencanaan yang matang, dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mengakibatkan "bencana".
Gedung Putih menekankan bahwa mereka tidak akan mendukung operasi besar apa pun di Rafah tanpa pertimbangan yang matang untuk para pengungsi yang tinggal di sana. Sementara itu, sebuah delegasi Hamas tiba di Kairo pada hari Kamis untuk melakukan diskusi gencatan senjata dengan para mediator dari Mesir dan Qatar.
Indeks dolar AS masih berusaha mempertahankan tren kenaikannya untuk hari kedua berturut-turut, yang saat ini berada di level 104,11, turun dari level atas intraday di level 104.21. namun, kenaikan kembali imbal hasil obligasi AS kemungkinan akan menopang kenaikan Greenback, yang akan menjadi penggerakan kenaikan USDCHF selanjutnya. Hal ini terutama disebabkan oleh pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve (Fed) AS, yang terus menopang kenaikan yield obligasi dan dolar AS.
Presiden Federal Reserve Richmond, Thomas Barkin, pada hari Kamis kembali menegaskan bahwa para pembuat kebijakan memiliki kesabaran untuk penyesuaian suku bunga. Ia menyebutkan bahwa pasar tenaga kerja yang kuat dan disinflasi yang sedang berlangsung mempengaruhi sikap ini. Pernyataan ini meneruskan komentar Ketua Fed, Jerome Powell, yang menepis kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Maret dalam konferensi pers pasca keputusan suku bunga pada tanggal 31 Januari lalu.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Swiss yang tidak disesuaikan secara musiman (YoY) naik menjadi 2,5% di bulan Januari, melampaui angka sebelumnya sebesar 2,3%. Sebaliknya, Tingkat Pengangguran yang disesuaikan secara musiman (MoM) stabil di 2,2%, sesuai dengan ekspektasi. Data ini diyakini memengaruhi pelemahan Swiss Franc. Para pelaku pasar menantikan rilis data Consumer Price Index (CPI) Swiss yang dijadwalkan pada hari Selasa, yang akan dipantau secara ketat untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut mengenai lanskap ekonomi.
Analisa Teknikal USDCHF
Grafik pada timeframe H1 menunjukkan, pasangan USDCHF meneruskan kenaikan di sepanjang pekan ini dari level bawah mingguan di level 0.8750 yang disentuh di jam pertama perdagangan pekan ini. Tren ini terlihat jelas dengan harga yang bergerak stabil di atas ketiga Simple Moving Average (SMA), meski relatif dekat dengan SMA50 yang diikuti dengan Relative Strength Index yang berada di atas level tengah. Meski demikian, perlu kewaspadaan untuk koreksi ringan yang dapat terjadi.
Kenaikan lebih lanjut harga di atas level 0.8750, pasangan USDCHF berpotensi lanjutkan kenaikan menuju level 0.8760. Penurunan kembali harga menembus ke bawah Pivot, akan membawa harga turun menuju level 0.8725. Potensi BUY dapat dipertimbangkan di level 0.8752 dengan target profit di level 0.8760/0.8762. Potensi SELL dapat dipertimbangkan di level 0.8735 dengan target profit di level 0.8730/0.8727.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.