
Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Diperbarui • 2024-02-16
USDJPY berhasil pulih dari penurunan selama dua hari, melanjutkan tren kenaikan pada Jumat (16/02/2024), siap mengakhiri perdagangan di pekan ini dengan catat positif, tapi juga mencatat kenaikan untuk pekan ketiga berturut-turut. Sentimen terhadap aset berisiko yang kembali positif dan ketidakpastian mengenai perubahan kebijakan BoJ melemahkan safe haven yen.
Yen Jepang kembali menghadapi tekanan terhadap dolar AS menjelang pembukaan perdagangan sesi Eropa, meski berhasil pulih dan membawa pasangan USDJPY turun di bawah level atas harian yang disentuh di perdagangan sesi Asia. Namun, kembalinya spekulasi penurunan suku bunga awal oleh The Fed dapat membatasi kenaikan dolar AS dan menghambat kenaikan USDJPY.
Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan ekonomi Jepang secara tidak terduga kembali mengalami kontraksi di kuartal keempat, mengkonfirmasi resesi teknis. Hal ini meningkatkan ketidakpastian mengenai kemungkinan kapan Bank of Japan (BoJ) akan keluar dari kebijakan suku bunga negatif, bersamaan dengan sentimen Risk Appetite, yang terlihat membebani safe haven yen.
Selain itu, kembalinya sentimen positif terhadap dolar AS menyusul kembali menguatnya imbal hasil obligasi Treasury AS, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun AS berada di 4.26%, mendorong indeks dolar AS sentuh level atas intraday di level 104.44, saat ini diperdagangkan di level 104.34 yang mengangkat pasangan USDJPY ke level tertinggi intraday, di sekitar area 150,35.
Meski demikian, data Penjualan Ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Kamis menghidupkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve (Fed) dan menahan kenaikan dolar AS. Selain itu, intervensi verbal dari pihak berwenang Jepang membantu membatasi pelemahan yen Jepang dan membatasi kenaikan pasangan mata uang safe haven ini. kondisi ini membuat pasar perlu berhati-hati sebelum masuk ke pasar.
Para pelaku pasar saat ini akan mencari petunjuk arah pasar dari rilis data ekonomi AS, rilis Indeks Harga Produsen (PPI), Housing Starts dan Indeks Sentimen Konsumen Awal Michigan, bersamaan dengan pidato dari anggota FOMC yang berpengaruh, yang akan memengaruhi nilai tukar dolar AS dan memberikan dorongan baru untuk pasangan USDJPY. Selain itu, sentimen risiko yang lebih luas memungkinkan trader untuk mengambil peluang jangka pendek. Pasangan USDJPY saat ini berada di jalur kenaikan selama tujuh minggu berturut-turut dan mencatat penutupan mingguan tertinggi sejak awal November.
Pasangan USDJPY berhasil rebound dan menghentikan penurunan dalam dua hari berturut-turut dalam upaya mempertahankan momentum kenaikan mingguannya sejak awal perdagangan sesi Asia, berhasil bertahan di atas level 150.00. Terlihat grafik pada timeframe H1, USDJPY saat ini berjuang untuk menembus ke atas lintasan Simple Moving Average (SMA)50 setelah berhasil naik dan menembus ke atas SMA100 melanjutkan tren bullish untuk pekan ketujuh berturut-turut. Kenaikan USDJPY juga terlihat pada oleh Relative Strength Index (RSI)14 berhasil naik dan bertahan di atas garis tengah.
Penembusan harga dan bertahan di atas SMA50 berpotensi membawa pasangan USDJPY ini untuk melanjutkan kenaikan hingga ke level 150.50. Sebaliknya, jika kenaikan indeks dolar AS tidak cukup kuat untuk rebound, berpotensi membawa pasangan USDJPY kembali turun area menuju level 150.00.
Peluang Buy dapat dipertimbangkan di level 150.34 dengan target profit di level 150.48/150.54. sementara peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 150.13, dengan target profit di level 150.02/149.96.
Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.
FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.
Permintaan Anda diterima.
Manajer kami akan menghubungi Anda
Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah
Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat
Internal error. Silahkan coba lagi
Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!