Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
USDJPY Masih Berjuang Keras Dekati Level Tertinggi Multi-Minggu
Diperbarui • 2023-10-20
USDJPY mendapatkan daya tarik positif pada perdagangan sesi akhir pekan ini, Jumat (20/10/2023) dan terus naik mendekati level psikologis 150,00, atau level tertinggi tiga minggu yang disentuh pada hari Kamis. Proyeksi kebijakan antara BoJ dan Fed yang berbeda masih menjadi faktor utama yang melemahkan yen Jepang. Samun, sentimen penghindaran risiko masih berpotensi menguntungkan safe-haven yen dan membatasi kenaikan ditambah adanya kekhawatiran intervensi oleh pemerintah Jepang.
Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda, Jumat ini, kembali menegaskan bahwa bank sentral akan tetap fokus mencapai target inflasi 2% secara stabil dan berkelanjutan, disertai dengan pertumbuhan upah, dengan masih akan mempertahankan kebijakan longgar saat ini. Masih menunjukkan perbedaan besar dibandingkan dengan pandangan hawkish Federal Reserve (Fed), yang pada gilirannya dipandang sebagai faktor utama di balik performa yen Jepang yang relatif kurang baik, sehingga membuat pasangan USDJPY kembali mencatat kenaikan.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Kamis bahwa lonjakan imbal hasil obligasi belakangan ini memperketat kondisi keuangan, mengurangi perlunya langkah lebih oleh bank sentral. Namun, Powell mencatat bahwa kebijakan moneter saat ini belum terlalu ketat dan inflasi masih terlalu tinggi, sehingga membuka peluang untuk setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun. Pernyataan ini kembali mengangkat sentimen terhadap dolar AS dan mendorong pasangan USDJPY kembali mencatat kenaikan, meskipun kenaikan tidak terus meyakinkan.
Sejauh ini, para pelaku pasar tampaknya cukup yakin bahwa the Fed masih akan mempertahankan status quo untuk kedua kalinya secara berturut-turut di bulan November. Proyeksi ini menyebabkan melemahnya imbal hasil obligasi AS, meski relatif moderat dan menahan kenaikan dolar AS sehingga investor menahan diri untuk masuk pasar secara agresif. Sementara itu, para trader juga masih dikhawatirkan oleh potensi intervensi oleh pemerintah Jepang dalam upaya untuk menahan depresiasi lebih lanjut atas yen Jepang. Terlepas dari hal ini, sentimen penghindaran risiko seharusnya dapat membatasi penurunan safe haven yen Jepang dan membatasi kenaikan USDJPY.
Dengan tidak adanya rilis ekonomi yang relevan yang menggerakkan pasar pada hari Jumat, dengan latar belakang fundamental saat ini membuat pasar sangat berhati-hati sebelum masuk posisi dan memantau potensi kenaikan dolar AS lebih lanjut. Namun, potensi penurunan apa pun yang terjadi dapat dimanfaatkan sebagai peluang BUY meski kemungkinan besar akan tetap terbatas. Pasangan USDJPY ini, tampaknya siap untuk mencatatkan kenaikan untuk minggu kedua berturut-turut.
Analisa teknikal USDJPY
Pasangan USDJPY saat ini cukup stabil mempertahankan tren Bullish nya di sepanjang pekan ini. Dengan hanya mencatat penurunan di sesi Kamis, pasangan mata uang Safe-haven ini, pada grafik timeframe H1, terus bergerak di atas lintasan ketiga Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200 dalam perjalanannya menuju level psikologis 150,00. Tren kenaikan yang cukup landau namun stabil ini juga terlihat pada indikator Relative Strength Index yang saat ini, juga, stabil di atas level tengah (50).
Namun demikian, kehati-hatian untuk masuk posisi sangat diperlukan. Peluang BUY USDJPY dapat dipertimbangkan di level 150,05 jika harga naik menembus di atas level 150 dan bertahan di atas level psikologis tersebut, dengan target profit pada level 150,08/150,13. Sementara jika harga kembali turun, membuka peluang SELL USDJPY pada level 149,85 dengan target profit di level 149,82/149,76.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.