Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
USDJPY Masih Tertekan di Tengah Pembicaraan BoJ yang Hawkish
Diperbarui • 2024-03-11
USDJPY masih menghadapi tekanan di tengah penguatan yen Jepang pada Senin (11/03/2024) yang mendapat dukungan dari ekspektasi terhadap pivot BoJ yang hawkish. Sementara itu, proyeksi pasar yang meningkat terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Juni mendatang melemahkan USD dan semakin menekan USDJPY.
Melemahnya dolar AS terhadap yen Jepang di awal pekan ini juga tidak lepas dari data revisi kenaikan laporan pertumbuhan ekonomi Jepang di kuartal keempat yang ekspansi sebesar 0,1% selama kuartal keempat dibandingkan dengan kontraksi 0,1% yang dilaporkan sebelumnya dan menunjukkan Jepang menghindari resesi teknis.
Yen Jepang menguat ke level tertinggi sejak awal Februari terhadap dolar AS pada hari Jumat di tengah spekulasi akan adanya pergeseran dalam sikap kebijakan Bank of Japan (BoJ) dalam waktu dekat. Selain itu, para investor tampaknya yakin bahwa kenaikan gaji yang substansial di Jepang akan mendorong tekanan inflasi yang didorong oleh permintaan dan memungkinkan BoJ untuk mengakhiri suku bunga negatif pada pertemuan 18-19 Maret.
Sementara itu, data tenaga kerja AS yang beragam juga berkontribusi atas penurunan USDJPY. Data payrolls non pertanian AS yang dirilis pada akhir pekan kemarin mencatat kenaikan 275 ribu dari bulan lalu sebesar 229 ribu yang direvisi turun dari laporan sebelumnya sebesar 353 ribu. Sementara tingkat pengangguran AS naik menjadi 3.9% dari 3.7% pada laporan sebelumnya dan rata-rata pendapatan per jam mengalami penurunan menjadi 0.1% dari data sebelumnya 0.5%.
Laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan Februari menegaskan kembali ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni dan terus membebani dolar AS. Fokus pasar saat ini bergeser ke data inflasi konsumen AS, yang akan dirilis pada hari Selasa. Sehingga, dengan latar belakang fundamental ini menunjukkan USDJPY berpotensi melanjutkan penurunan.
Analisa Teknikal USDJPY
Secara teknikal, pasangan USDJPY mengalami penurunan yang sangat mencolok pada pekan lalu dan memaksa pasangan Safe haven ini kembali terjun ke bawah level 147.00. Terlihat grafik pada timeframe H1, USDJPY saat ini berada di sekitar level 146.90 dan masih cukup rentan melanjutkan penurunannya setelah dibuka di bawah level Pivot dan harga berada di bawah lintasan Simple Moving Average (SMA). Penurunan USDJPY juga terlihat pada Relative Strength Index (RSI)14 yang bergerak di atas garis yang membatasi area Oversold, yang mengonfirmasi penurun pasangan safe haven ini.
Penurunan lebih lanjut berpotensi membawa pasangan USDJPY ini turun hingga ke level 146.50. Sebaliknya, jika indeks dolar AS cukup kuat untuk rebound, berpotensi membawa pasangan USDJPY kembali naik menuju level 147.00 hingga level 147.35. Peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 146.78, dengan target profit di level 146.60/146.50. Sementara peluang Buy dapat dipertimbangkan di level 147.08 dengan target profit di level 147.25/147.35.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.