Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
USDJPY Pertahankan Momentum Kenaikan Menjelang Pertemuan BoJ dan Fed
Diperbarui • 2023-10-30
USDJPY mempertahankan kenaikannya dan bergerak fluktuatif dalam rentang yang cukup lebar menjelang peristiwa-peristiwa penting dari Jepang dan AS. Sebelumnya, USDJPY sempat melemah menyusul data Core PCE tahunan AS yang turun menjadi 3,7% pada September dari 3,8% pada laporan sebelumnya, Core PCE bulanan naik 0,3% berbanding laporan sebelumnya 0,1%.
Para analis sejauh ini masih terus memantau dan mengantisipasi atas kemungkinan Bank of Japan (BoJ) mendekati akhir dari kebijakan moneter ultra-akomodatif nya yang sangat panjang. Sehingga, para pelaku pasar dipastikan akan sangat fokus pada keputusan suku bunga baik dari BoJ dan Fed pada hari Selasa dan Rabu besok.
Pasangan USDJPY saat ini diperdagangkan di sekitar level 149,60 sepanjang perdagangan sesi Asia pada hari Senin (30/10/2023), setelah terkoreksi dari level tertinggi bulanan 150,77. Para pelaku pasar juga tampaknya lebih berhati-hati dan memilih untuk menunggu menjelang pertemuan kebijakan moneter dari Jepang dan AS, di mana kedua peristiwa ini dapat memicu volatilitas di pasar.
Meski begitu, perbedaan kebijakan moneter antara AS dan Jepang masih membebani Yen terhadap Dolar AS. Ada beberapa spekulasi bahwa Bank of Japan (BOJ) mungkin akan mengubah kebijakan kontrol kurva imbal hasil (YCC). Dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters, para analis percaya bahwa BoJ akan mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya tahun depan, bahkan banyak yang mengantisipasi bahwa bank sentral Jepang tersebut akan segera mengakhiri kebijakan moneternya yang sangat akomodatif tersebut.
Di sisi lain, Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan dua harinya pada hari Rabu, meski indikator inflasi yang disukai Fed, Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti AS, masih jauh di atas target 2%. Pada hari Jumat, PCE Inti AS turun menjadi 3,7% di bulan September dan PCE Inti bulanan naik 0,3%.
Para pejabat the Fed pun menyatakan bahwa data ekonomi saat ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi AS tumbuh pada laju yang solid sementara pasar kerja tetap kuat. Laporan-laporan positif seperti ini meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga tambahan pada pertemuan Desember, yang mungkin mendorong Greenback untuk sementara waktu.
Pertemuan kebijakan moneter BoJ dan Fed akan menjadi sorotan minggu ini. Namun, data lainnya seperti ISM Manufacturing PMI AS untuk bulan Oktober dan data Klaim Pengangguran Awal yang akan dirilis pada hari Rabu dan Kamis akan memengaruhi dinamika pasar, dengan perhatian pasar segera akan beralih ke rilis data Nonfarm Payrolls AS pada hari Jumat, yang diperkirakan akan menambah 172 ribu pekerjaan di bulan Oktober.
Analisa Teknikal USDJPY
USDJPY saat ini relatif konsolidasi dengan pergerakan dalam rentang yang cukup lebar namun dengan bias Bearish untuk hari ini, sehingga membuka peluang perdagangan jangka pendek di tengah kehati-hatian pasar menjelang rilis peristiwa penting minggu ini. USDJPY saat ini bergerak di bawah Simple Moving Average (SMA)50, 100, dan 200, mengindikasikan tren saat ini bearish, yang diperkuat dengan indikator Relative Strength Index yang berada di bawah level 50.
Penurunan lebih lanjut, membuka peluang SELL USDJPY pada level 149.46 dengan target profit pada level 149.40/149.33. Sementara melanjutkan pemulihan dari penurunan tajam akhir pekan lalu membuka peluang BUY USDJPY pada level 149.59 dengan target profit pada level 149.68/149.75.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.