Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Yen Jepang Dekat Puncak Harian Terhadap Dolar AS
Diperbarui • 2023-12-21
USDJPY melanjutkan penurunan perdagangan kemarin, meski pasangan safe haven ini berbalik menguat menjelang pembukaan perdagangan sesi Eropa, Kamis (21/12/2023). USDJPY bahkan sempat menyentuh level terendah intraday di level 142.80, turun tajam dari level atas mingguan di level 144.95.
Yen Jepang menguat terhadap dolar AS untuk hari kedua berturut-turut di hari Kamis dan bertahan pada kenaikan intraday saat memasuki perdagangan sesi Eropa. Melemahnya sentimen pasar terhadap aset risiko global, digambarkan oleh aksi jual di pasar ekuitas AS pada hari Rabu, menyebabkan dolar AS melemah dan menyeret USDJPY turun dari puncak mingguan.
Bersamaan dengan hal di atas, revisi naik estimasi ekonomi Jepang oleh pemerintah, ternyata menjadi faktor utama yang mendorong sentimen positif ke aset safe haven yen Jepang. Sehingga kondisi ini, menyeret pasangan USDJPY kembali turun menembus ke bawah level 143.00 dan membentuk level terendah mingguan, melengkapi penurunan Dolar AS yang moderat.
Ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (Fed) akan mulai memangkas suku bunga pada awal Maret 2024 yang semakin kuat menyebabkan imbal hasil obligasi AS terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Yield obligasi AS 10 tahun saat ini berada di 3,87%, mencoba untuk kembali dan menyentuh angka 3.90%.
Hal ini, secara lebih luas, membayangi data makro AS yang mencatat hasil yang positif dan perkiraan yang dirilis pada hari Rabu serta membuat dolar AS sedikit tertekan di atas level terendah empat bulan yang disentuh pada hari Jumat lalu.
Meskipun demikian, keputusan Bank of Japan (BoJ) untuk mempertahankan sikap ultra-dovish di awal minggu ini membatasi kenaikan yen Jepang, dan menjadi penggerak pasangan USDJPY untuk mempertahankan momentum dan menahan penurunan signifikan.
Para pelaku pasar tampaknya sangat berhati-hati dan enggan untuk masuk posisi secara agresif menjelang rilis data inflasi utama dari Jepang dan AS pada hari Jumat. Data CPI Inti Nasional Jepang akan dirilis pada hari Jumat dan bersamaan dengan data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti AS yang juga akan dirilis pada hari yang sama.
Kehati-hatian pasar menjelang rilis kedua data tersebut tampaknya sudah dimulai sejak awal pekan ini. Namun, pasar terlebih dahulu mengalihkan fokusnya pada rilis data ekonomi AS hari, termasuk rilis menampilkan laporan pertumbuhan ekonomi (PDB) final AS kuartal, Klaim Pengangguran Awal Mingguan dan Indeks Manufaktur Philly Fed, dapat memberikan dorongan.
Analisa Teknikal USDJPY
Pasangan USDJPY masih mencatat penurunan untuk hari kedua menyentuh level bawah mingguannya, turun dari level atas minggu ini, setelah gagal melanjutkan kenaikan di awal pekan. Pada timeframe H1 terlihat pola candlestick bearish engulfing yang terbentuk pada perdagangan kemarin, yang dapat dijadikan indikasi keberlanjutan penurunan. Meski masih cukup rentan melanjutkan penurunan, mengingat harga saat ini di bawah Simple Moving Average (SMA)50 dan 200 dan tidak jauh di atas SMA100, USDJPY menghadapi tantang terlebih dahulu di level 142.86 yang menjadi level support kuat untuk penurunan lebih lanjut.
Peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 143.06 dengan target profit di level 142.97/142.86. Peluang BUY dapat dipertimbangkan pada level 143.33, jika cukup kuat untuk rebound dengan target profit di level 143.44/143.55.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.