-
Apakah ADX dan DMI adalah sama?
Tidak, keduanya berbeda, tetapi saling berkaitan. ADX mengukur kekuatan tren, sedangkan DMI mencakup +DMI dan −DMI, yang mengindikasikan arah tren.
-
Bagaimana cara menggunakan indikator ADX DMI?
ADX DMI digunakan untuk mengidentifikasi tren yang kuat dan arahnya. Sinyal "Beli" terjadi ketika +DMI melintas di atas −DMI dengan ADX di atas 25. Sebaliknya, sinyal "Jual" terjadi ketika −DMI melintas di atas +DMI dengan ADX di atas 25.
-
Bagaimana cara membaca Directional Movement Index?
DMI mencakup +DMI dan −DMI. Pembeli (bull) lebih kuat ketika +DMI lebih signifikan daripada −DMI, menandakan potensi tren naik. Sebaliknya, ketika -DMI lebih besar, ini menunjukkan kemungkinan tren turun.
Indikator ADX: Cara Menggunakannya untuk Analisis Tren Forex yang Efektif
Average Directional Index, atau ADX, adalah indikator kekuatan tren. Trader pengguna tren (trend trader) ingin menemukan tren yang kuat dan membuka posisi sesuai arahnya. ADX membantu menilai seberapa kuat sebuah tren.
Indikator ini didasarkan pada moving average dari perluasan rentang harga selama periode tertentu.
Perhitungan ADX
Average Directional Index dihitung dengan mengukur perluasan rentang selama periode tertentu. Indeks ini mempertimbangkan faktor-faktor seperti Plus Directional Movement (+DM), yang menunjukkan perbedaan antara dua titik tertinggi berturut-turut, dan Minus Directional Movement (−DM), yang menunjukkan perbedaan antara dua titik terendah berturut-turut.
Selain itu, Anda juga memerlukan True Range (TR) untuk membuat perhitungan. True Range adalah Titik Tertinggi Saat Ini dikurangi Titik Terendah Saat Ini. Kemudian, Anda perlu memperhalus nilai-nilai ini: kurangi kebisingan (noise) dengan membuat angkanya lebih sederhana. Anda dapat melakukannya dengan memutar angka dalam urutan rata-rata.
- Hitung Directional Indicator (+DI dan -DI):
- +DI = (+DM yang Dihaluskan ÷ TR yang Dihaluskan) × 100
- −DI = (−DM yang Dihaluskan ÷ TR yang Dihaluskan) × 100
- Hitung Directional Movement Index (DX):
- DX = (abs(+DI − −DI) ÷ (+DI + −DI)) × 100
- Terakhir, hitung ADX. ADX adalah moving average dari DX. Periode yang digunakan untuk moving average tergantung pada preferensi trader. Standarnya adalah 14 periode.
Ingatlah bahwa ADX itu sendiri tidak menunjukkan arah tren, hanya kekuatan tren.
Cara menerapkan Average Directional Index
Anda dapat menambahkan ADX ke grafik dengan mengeklik “Sisipkan” – “Indikator” – “Tren”, lalu memilih “Average Directional Movement Index”.
Secara default, jumlah periode ditetapkan pada ‘14’. Anda dapat mengubah nomor ini jika mau.
Membaca Indikator ADX
Indikator secara otomatis menyertakan tiga baris:
- Average Directional Index (ADX) itu sendiri (garis cokelat tebal). Nilainya berkisar dari 0 hingga 100. Garis ini mencatat kekuatan tren, tetapi tidak menunjukkan arahnya.
- Selisih antara dua titik tertinggi berturut-turut adalah Plus Directional Movement Indicator (+DMI) (garis hijau).
- Minus Directional Movement Indicator (−DMI) (garis merah) adalah selisih antara dua posisi terendah berturut-turut.
Garis ADX digunakan untuk menentukan apakah suatu aset sedang mengalami tren atau tidak. Tren yang kuat terjadi ketika ADX berada di atas 25, jadi ada baiknya menggunakan strategi trading tren. Oleh karena itu, ketika ADX berada di bawah 25, sebaiknya menghindari trading tren dan memilih strategi trading rentang yang sesuai. Pada saat-saat seperti itu, harga memasuki suatu rentang.
Perlu diperhatikan bahwa ADX dapat digunakan untuk mengonfirmasi penembusan rentang. Ketika ADX naik dari bawah 25 ke atas 25, harga tersebut cukup kuat untuk meneruskan momentum ke arah penembusan. Namun, kami menyarankan Anda untuk mencari konfirmasi. Biasanya, uji ulang (retest) sudah cukup sebagai konfirmasi.
Nilai ADX
Ada lebih banyak tingkatan nilai ADX. Anda dapat memeriksanya pada tabel di bawah ini:
Nilai ADX |
Kekuatan Tren |
0—25 |
Tren Tidak Ada atau Lemah |
25—50 |
Tren Kuat |
50—75 |
Tren Sangat Kuat |
75—100 |
Tren Amat Sangat Kuat |
Secara keseluruhan, ketika garis ADX naik, kekuatan tren meningkat, dan harga bergerak ke arah tren. Ketika garis turun, kekuatan tren menurun, dan harga mengalami koreksi atau konsolidasi. Perhatikan bahwa garis ADX yang turun tidak berarti bahwa tren sedang berbalik. Ini hanya berarti tren saat ini sedang melemah.
Selain itu, jika Anda melihat rentetan puncak ADX, Anda akan mendapatkan informasi tentang momentum tren. Jika ada serentetan puncak ADX yang lebih tinggi, momentum tren meningkat. Ini akan memberi tahu trader bahwa dia dapat mempertahankan trade berbasis tren tetap terbuka dan membiarkan profit berjalan. Serentetan puncak ADX yang lebih rendah berarti momentum tren menurun. Perlu diketahui bahwa meski momentumnya menurun, tren ini masih dapat berlanjut. Namun, seorang trader harus lebih memperhatikan dan selektif terhadap sinyal masuk baru dalam hal ini. Mungkin lebih bijaksana untuk memperketat stop pada posisi yang ada atau mengambil profit secara parsial.
Trading Sinyal ADX
+DMI dan −DMI menentukan pergerakan arah. Secara umum, pembeli lebih kuat ketika +DMI lebih besar dari −DMI, sedangkan penjual (bear) lebih unggul ketika −DMI lebih besar. Persilangan +DMI dan −DMI membuat sistem trading yang dikombinasikan dengan ADX.
Sinyal “Beli” terjadi ketika +DMI melintas di atas −DMI (ADX harus di atas 25). Stop-loss biasanya dipasang pada titik terendah sinyal harian. Sinyal beli tetap berlaku selama titik rendah ini bertahan, bahkan jika +DMI melintas di bawah -DMI.
Sebaliknya, sinyal “jual” terjadi ketika −DMI melintas di atas +DMI (ADX harus di atas 25). Titik tertinggi dari sinyal harian menjadi stop-loss awal.
Menggabungkan ADX dengan Indikator Lain
ADX adalah alat yang serbaguna. Indikator ini dapat dikombinasikan dengan indikator lain untuk meningkatkan strategi trading:
- Menggunakannya dengan moving average dapat membantu memverifikasi kekuatan tren yang disinyalkan oleh persilangan moving average. Jika ADX berada di atas 25, ini mendukung validitas tren yang kuat, memberikan konfirmasi lebih lanjut untuk sinyal trading.
- Kombinasi berikutnya dapat digunakan bersama Relative Strength Index (RSI). RSI mengindikasikan kondisi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold), dan ketika digunakan dengan ADX, RSI dapat memberikan wawasan tentang tren yang kuat mungkin mendekati pembalikan, menjadikannya titik keluar potensial bagi trader pengguna tren.
- ADX dan Bollinger Band: Bollinger Band terdiri dari garis tengah, yang merupakan moving average sederhana, dan garis atas dan bawah, yang merupakan deviasi standar dari garis tengah. Ini seperti spread pergerakan harga. Ketika harga menyentuh garis atas, dan ADX di atas 25, hal ini dapat mengindikasikan tren naik yang kuat. Sebaliknya, jika harga menyentuh garis bawah dengan ADX di atas 25, ini dapat menunjukkan tren penurunan yang solid.
- ADX dan MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator momentum yang mengikuti tren, dan sangat baik untuk mengidentifikasi momentum harga jangka pendek. Ketika garis MACD melintas di atas garis sinyal, ini menghasilkan sinyal bullish, sementara persilangan di bawah garis sinyal menunjukkan sinyal bearish. Menggabungkan sinyal-sinyal ini dengan sinyal ADX di atas 25 dapat mengonfirmasi kekuatan arah tren sehingga meningkatkan akurasi sinyal.
Kesimpulan
Average Directional Index adalah alat yang sangat berguna bagi trader pengguna tren, dan menjadi lebih efektif ketika dikombinasikan dengan analisis aksi harga dan indikator teknis lainnya. Baik di pasar saham, forex, maupun komoditas, ADX dapat memberikan wawasan berharga bagi semua trader.
Diperbarui • 2023-06-08
Artikel lain dalam bagian ini
- Osilator McClellan
- Strategi Trading Indikator Aroon
- Kekuatan mata uang
- Kerangka Waktu Terbaik untuk Trading
- Renko Chart
- Jenis grafik
- Bagaimana Cara Menggunakan Grafik Heikin-Ashi?
- Kebjakan Pelonggaran Kuantitatif (QE)
- Pivot Point
- Apa itu indikator ZigZag?
- Moving Average: cara mudah menemukan trend
- Williams’ Percent Range (%R)
- Apa itu Relative Vigor Index (Indikator RVI)?
- Momentum
- Force index
- Apa itu Indikator Envelope?
- Bull Power dan Bear Power
- Average True Range
- Bagaimana cara trading dari hasil keputusan bank sentral?
- CCI (Commodity Channel Index)
- Standar Deviasi
- Parabolic SAR
- Trading dengan Osilator Stokastik
- Relative Strength Index
- MACD (Moving Average Convergence/Divergence)
- Osilator
- Bollinger Band
- Tren indikator
- Pengenalan indikator teknis
- Support dan Resistance
- Tren
- Analisis tehnikal
- Bank sentral: kebijakan dan dampaknya
- Faktor fundamental
- Analisis Fundamental dalam Forex dan trading saham
- Analisis fundamental vs teknis