Strategi Trading Indikator Aroon
Pengalaman dalam menggunakan tren sangat penting bagi setiap trader. Jika Anda tidak tahu cara menentukan tren, Anda tidak akan berhasil. Artikel ini akan memberi Anda osilator klasik yang akan membantu Anda menjadi lebih baik dalam analisis tren. Bersiaplah untuk mempelajari lebih lanjut tentang indikator osilator Aroon!
Apa itu Indikator Aroon?
Indikator Aroon dikembangkan oleh analis teknis pasar terkemuka bernama Tushar Chande pada tahun 1995. "Aroon" berasal dari bahasa Sansekerta dan berarti "Cahaya Awal Fajar." Ini adalah indikator teknis yang membantu mengidentifikasi perubahan tren dan kekuatan tren saat itu. Selain itu, indikator Aroon dapat membantu untuk melihat akhir dari konsolidasi pasar dan awal dari tren baru.
Aroon terdiri dari dua bagian terpisah: AroonUp dan AroonDown.
AroonUp mengukur waktu yang berlalu sejak harga mencapai titik tertinggi dalam periode tertentu. Jika tinggi batang (bar) saat ini merupakan yang tertinggi dalam periode yang dipilih, nilai AroonUp akan menjadi 100. Jika tidak, osilator menampilkan nilai persentase yang menunjukkan waktu sejak harga tertinggi terkahir dari periode tersebut terjadi.
AroonDown mengukur waktu yang berlalu sejak harga mencapai titik terendah dalam periode tertentu. Pada AroonUp, jika batang (bar) saat ini merupakan yang terendah dalam periode yang dipilih, nilai AroonDown akan menjadi 100.
Garis AroonUp dan AroonDown ditempatkan satu sama lain dan menunjukkan pergerakan antara nilai 0 dan 100. Umumnya, indikator ini ditetapkan pada 25 periode. Dengan begitu, ini menunjukkan berapa lama waktu telah berlalu sejak harga mencatatkan nilai tertinggi atau terendah dalam 25 hari.
Bagaimana Cara Menambahkan Indikator Aroon ke MetaTrader?
Anda tidak dapat menemukan osilator Aroon di daftar indikator bawaan MetaTrader. Indikator ini tersedia untuk diunduh secara gratis di situs resmi MetaTrader. Jika Anda seorang trader FBS, Anda dapat mengunduh Indikator Aroon versi kami.
Kata sandi untuk foldernya adalah FBSAroon1234.
Untuk menambahkan Indikator Aroon ke MetaTrader, klik File – Folder Data dan tempatkan file yang diunduh ke dalam folder tersebut. Setelah itu, Anda perlu memuat ulang program MetaTrader. Osilator akan muncul di MetaTrader. Anda dapat menambahkannya ke grafik dengan mengeklik Sisipkan – Indikator – Kustom – Nama indikator.
Bagaimana Cara Menghitung Indikator Aroon?
Jika Anda melihat formula Indikator Aroon untuk pertama kalinya, Anda mungkin berpikir bahwa ini agak rumit. Ini jauh lebih mudah dari kelihatannya. Pada persamaan di bawah ini, kami menyajikan perhitungan standar Indikator Aroon dengan 25 periode.
Untuk membuat perhitungan dalam rumus di atas, Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
- Lacak harga tertinggi dan terendah aset selama 25 periode terakhir.
- Ingat jumlah periode sejak harga tertinggi dan terendah sebelumnya.
- Masukkan angka dalam rumus di atas.
Untungnya, Anda tidak perlu menghitungnya sendiri, karena software MetaTrader akan menghitungnya untuk Anda.
Perbedaan Antara Indikator Aroon dan AroonUp/AroonDown
Selain Indikator Aroon klasik yang dikembangkan oleh Tushar Chande, ada juga versi lain dari indikator ini. Anda dapat menemukannya di situs resmi MetaTrader 5. Anda dapat menghitungnya dengan mengurangi Aroon Up dengan Aroon Down. Ini digambarkan sebagai penyeimbang garis tunggal antara nilai -100 dan 100. Secara umum, indikator satu garis Aroon menggunakan metode identifikasi tren yang sama. Ini menandakan tren naik saat bergerak menuju batas atasnya dan tren turun saat bergerak menuju batas bawah.
Bagaimana Cara Membaca Indikator Aroon?
Jika Anda melihat Indikator Aroon di MetaTrader, Anda dapat melihat bahwa selain 0 dan 100, indikator ini memiliki tiga level lagi: 30, 50, dan 70. Warna standar indikator ini adalah hijau (untuk AroonUp) dan merah (untuk AroonDown). Bagaimana cara menggunakan Indikator Aroon?
Pertama, Anda dapat menggunakannya untuk melihat tren utama
Interpretasi paling dasar dari osilator ini adalah identifikasi tren umum. Jika AroonUp di atas 50, dan AroonDown di bawah 50, pasar sedang bullish. Sebaliknya, jika AroonDown bergerak di atas 50, dan AroonUp di bawah 50, ini menunjukkan pasar sedang bearish.
Kedua, Anda dapat mengidentifikasi awal dari tren baru
Ketika AroonUp melintas di atas AroonDown, ini menandakan awal dari tren naik. Sinyal lebih kuat ketika AroonUp menembus di atas 50 dan AroonDown bergerak di bawah 50. Terakhir, jika AroonUp hampir 100 dan AroonDown di 0, ini adalah sinyal yang bagus dan menunjukkan bahwa tren naik akan bertahan lama.
Untuk tren turun, kita perlu melihat AroonDown melintas di atas AroonUp. Jika Aroon tembus di atas 50 dan/atau mencapai level 100, sementara AroonUp turun di bawah 50 dan/atau mencapai level 0, ini menunjukkan tren turun.
Ketiga, Anda dapat mencari konsolidasi
Jika AroonUp dan AroonDown berada di bawah 50 atau kedua garis ini bergerak lebih rendah secara paralel, ini adalah tanda dari konsolidasi. Jika AroonUp dan AroonDown berada di bawah 50, tidak ada harga tertinggi atau terendah baru yang dicatat.
Jika kedua garis bergerak lebih rendah secara paralel, ini menunjukkan awal dari pasar yang mendatar, tanpa harga tertinggi atau terendah baru yang dicarat.
Keempat, Anda dapat mengidentifikasi sinyal entri
Beberapa trader menggunakan Indikator Aroon untuk mengidentifikasi titik entri yang potensial. Misalnya, jika AroonUp melintas di atas AroonDown, itu bisa menjadi sinyal beli. Begitu pula sebaliknya, jika AroonDown melintas di bawah AroonUp, itu adalah sinyal jual. Sangat penting untuk menggunakan sinyal konfirmasi tambahan (misalnya, dari osilator lain) sebelum membuka trade. Jika pasar volatil, indikator akan menghasilkan sinyal yang buruk karena perubahan harga yang cepat. Selain itu, indikator dapat memberikan sinyal trade yang terlambat karena lag. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pengecekan dan analisis secara menyeluruh.
Strategi Indikator Aroon
Ada dua strategi utama yang dapat Anda terapkan saat menggunakan indikator Aroon. Mereka adalah strategi breakout dan kekuatan tren.
Strategi breakout
Strategi breakout didasarkan pada menemukan konsolidasi dan menunggu persilangan batas kisaran. Mari kita lihat langkah-langkah utamanya.
- Temukan konsolidasi.
- Tunggu sinyal breakout pada Indikator Aroon (persimpangan garis diikuti oleh persilangan garis 50).
- Tunggu penembusan di batas konsolidasi untuk menghindari sinyal palsu.
- Buka trade ke arah penembusan. Jangan lupa untuk menempatkan stop loss di dekat garis support/resistance yang signifikan.
- Tutup trade saat mencapai level signifikan berikutnya.
Mari kita lihat contoh berikut.
Pada grafik harian USDJPY, harga bergerak di antara 109.30 dan 111.00. Ini mengonfirmasi adanya konsolidasi. Garis Aroon berada di bawah level 30. Setelah AroonUp melintasi AroonDown ke atas, tunggu sinyal tambahan untuk membuka trade jual. Sinyal-sinyal ini adalah penembusan garis 50 oleh AroonUp dan penembusan kuat batas atas konsolidasi di 111.00. Trade dibuka dengan titik entri di 111.20 dan Stop Loss di 109.30. Take Profit mencapai level resistance signifikan sebelumnya di 113.15.
Strategi kekuatan tren
Strategi kedua berhubungan dengan mengikuti tren yang kuat. Anda sudah tahu dari paragraf sebelumnya bahwa tren naik dianggap kuat ketika AroonUp berada di level tertinggi (mendekati 100) dan AroonDown bergerak di bawah 50. Dalam tren turun, AroonDown seharusnya mendekati 100, dan AroonUp seharusnya di bawah 50.
Untuk entri trade beli, Anda harus memenuhi langkah-langkah berikut.
- Tunggu AroonUp melewati garis 70 dan AroonDown di bawah 50.
- Tempatkan entri trade beli pada candle berikutnya setelah salib (cross).
- Tempatkan Stop Loss pada level support signifikan sebelumnya.
- Tutup order Anda secara manual ketika sinyal pembalikan, persilangan berlawanan dari garis Aroon, muncul.
Mari kita lihat contohnya. Pada grafik harian USDJPY, tunggu AroonUp melewati garis 70 dan AroonDown turun di bawah 50. Buka trade beli di 110.90 dan tentukan stop loss beberapa poin di bawah level ini di 109.70. Tutup trade di 113.90 ketika AroonUp turun di bawah 30.
Untuk entri trade jual, Anda perlu memenuhi langkah-langkah berikut:
- Cari persilangan. AroonDown harus melewati garis 70. AroonUp seharusnya berada di bawah 50.
- Tempatkan Stop Loss beberapa titik di atas entri atau di sekitar resistance terdekat.
- Tutup trade Anda saat AroonDown turun di bawah garis 30.
Indikator Aroon dan ADX
Beberapa trader mungkin melihat Indikator Aroon mirip dengan ADX. Keduanya menunjukkan arah tren dan membantu melihat kekuatan tren. Namun, perhitungan indikator ini sama sekali berbeda. Garis Aroon berfokus pada waktu antara harga tertinggi dan terendah, sedangkan rumus ADX lebih kompleks. Anda dapat membandingkan kedua indikator pada gambar di bawah ini.
Indikator Aroon dan RSI
Jika Anda ingin mengetahui osilator apa yang bekerja paling baik dengan Aroon, kami sangat menyarankan untuk menggabungkannya dengan RSI. Anda dapat menggunakan RSI sebagai sinyal tambahan dari pembalikan ketika membentuk divergensi bearish/bullish, dan AroonDown/AroonUp melintasi garis 50 ke atas.
Kelebihan dan Kekurangan Indikator Aroon
Seperti osilator lain yang digunakan dalam analisis teknis, Aroon memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya adalah akurasi dalam menentukan tren, efisiensi, sinyal yang sangat baik dan jelas dari pembalikan tren.
Kekurangan adalah kelambatan, sinyal palsu saat pasar mendatar, dan dibutuhkan konfirmasi sinyal.
Kesimpulan
Jika Anda ingin mentradingkan tren atau kesulitan mengidentifikasi tren, Indikator Aroon akan menjadi pilihan yang fantastis. Indikator ini sangat mudah dipahami dan berfungsi sebagai sinyal yang baik. Pastikan Anda menggunakan konfirmasi tambahan. Jangan jadikan indikator ini sebagai satu-satunya acuan. Raih kesuksesan di genggaman Anda!
Mulai tradingDiperbarui • 2022-05-07
Artikel lain dalam bagian ini
- Osilator McClellan
- Kekuatan mata uang
- Kerangka Waktu Terbaik untuk Trading
- Renko Chart
- Jenis grafik
- Bagaimana Cara Menggunakan Grafik Heikin-Ashi?
- Kebjakan Pelonggaran Kuantitatif (QE)
- Pivot Point
- Apa itu indikator ZigZag?
- Moving Average: cara mudah menemukan trend
- Williams’ Percent Range (%R)
- Apa itu Relative Vigor Index (Indikator RVI)?
- Momentum
- Force index
- Apa itu Indikator Envelope?
- Bull Power dan Bear Power
- Average True Range
- Bagaimana cara trading dari hasil keputusan bank sentral?
- CCI (Commodity Channel Index)
- Standar Deviasi
- Parabolic SAR
- Trading dengan Osilator Stokastik
- Relative Strength Index
- MACD (Moving Average Convergence/Divergence)
- Osilator
- Indikator ADX: Cara Menggunakannya untuk Analisis Tren Forex yang Efektif
- Bollinger Band
- Tren indikator
- Pengenalan indikator teknis
- Support dan Resistance
- Tren
- Analisis tehnikal
- Bank sentral: kebijakan dan dampaknya
- Faktor fundamental
- Analisis Fundamental dalam Forex dan trading saham
- Analisis fundamental vs teknis