Cara Trading dengan Pola Candlestick Three Black Crows
Dalam trading, kita dapat mengandalkan banyak sinyal masuk yang berbeda-beda. Sementara beberapa dapat dihitung dan ditentukan dengan rumus matematika yang baku, yang lain tidak sesederhana itu. Anda harus berhati-hati agar dapat menemukan sinyal tersebut dan mendapatkan profit. Pola three black crows, atau tiga gagak hitam, adalah salah satunya, jadi mari kita bahas serta lihat cara kerjanya dan cara menggunakannya dengan benar.
Apa itu Pola Three Black Crows?
Seperti yang Anda ketahui, jenis grafik yang paling populer adalah candlestick Jepang. Grafik ini mudah dibaca, informatif, dan digunakan oleh kebanyakan trader untuk memprediksi pergerakan pasar pada masa depan. Pada titik tertentu, trader mencetuskan ide untuk mengidentifikasi pola-pola candlestick. Pola ini biasanya terlihat seperti rangkaian candlestick, dan setelah itu harga bergerak ke arah tertentu. Three black crows adalah salah satu pola yang digunakan oleh para trader untuk mencari pola pembalikan candlestick pada grafik.
Perhatikan bahwa para trader menyebut candle hitam ketika yang mereka maksud adalah candle bearish. Umumnya, kebanyakan trader menggunakan candle merah untuk memvisualisasikan pergerakan bearish. Sebaliknya, candle putih biasanya berarti candle bullish, dengan kebanyakan trader menyebutnya candle hijau, dan bukan candle putih. Sebutan itu berasal dari masa lalu ketika grafik candlestick masih berwarna hitam dan putih.
Sekarang, setelah kita telah membahas dengan definisi pola, mari beralih ke pola itu sendiri. Pola three black crows terlihat seperti tiga sesi trading yang bearish berturut-turut. Biasanya, hanya ada sedikit atau tidak ada sumbu pada candle, yang berarti penjual mengambil kendali penuh atas situasi. Misalnya, sesi trading setelah hari yang bullish dimulai dengan sedikit pergerakan naik. Kemudian pada hari itu, penjual mengambil kendali dan mendorong harga lebih rendah dari bagian bawah candle pada hari sebelumnya. Dua hari berikutnya juga sama, penjual selalu mendorong harga lebih rendah. Pada akhir pola, biasanya terlihat seperti pada gambar di bawah ini.
Apa Arti dari Pola Three Black Crows?
Pertama, kami perlu menjelaskan bagaimana cara kerjanya menurut pasar dan kemudian cara kerjanya yang sebenarnya. Mayoritas trader mengira bahwa Three black crows muncul menjelang akhir tren naik dan memberi sinyal potensi pembalikan. Pola tersebut seharusnya menunjukkan bahwa penjual mengendalikan harga. Biasanya tutorial trading mengajarkan orang untuk mencari entri beli setelah pola ini muncul.
Memang, beberapa aset cenderung mengikuti perkiraan ini dan menurun setelah serangkaian candle merah. Misalnya, emas menyukai three black crows dan biasanya bergerak lebih rendah setelah pola ini selesai. Anda dapat melihatnya di gambar.
Contoh di atas tidak sempurna karena beberapa pola memiliki candle pertama yang kecil, dan ini tidak bagus. Tetap saja, setidaknya ada tiga candle merah di setiap kasus, dan polanya bekerja dengan sempurna empat kali berturut-turut. Jika Anda masuk setiap kali dan memasang Stop Loss di atas permulaan pola, Anda akan untung. Perhatikan bahwa grafik di atas menunjukkan Three black crows pada rentang waktu harian. Rentang waktu yang lebih pendek cenderung lebih kacau, tetapi kecenderungan keseluruhannya biasanya tetap ada.
Namun, tidak semua aset bergerak selaras dengan pola 3BC (Three black crows). Beberapa di antaranya dapat dalam tren naik selama bertahun-tahun, yang mengurangi kemungkinan pembalikan setelah beberapa sesi trading merah. Misalnya, grafik US500 naik setelah mengalami penurunan dengan pola tersebut.
Trading dengan pola ini pada indeks US500 akan menjadi pengalaman yang benar-benar berbeda. Setiap kali Anda mendapatkan sinyal untuk Jual, grafik akan naik. Tren ini bertahan sepanjang tahun, sehingga sulit bagi trader untuk menghasilkan uang dengan posisi jual.
Dalam hal ini, sikap Anda harus benar-benar berbeda dari interpretasi klasik atas pola ini. Dengan kata lain, Anda perlu membeli aset setiap kali membentuk 3BC. Dengan cara ini, Anda akan memiliki banyak trading yang menguntungkan, dengan masuk di bagian paling bawah dari ayunan harga. Kami akan memberi tahu Anda tentang cara trading yang benar dengan pola ini di bagian bawah artikel ini.
Kelebihan dan Kekurangan Pola Three Black Crows
Seperti pola harga, indikator teknis, atau formasi candlestick lainnya, three black crows memiliki kelebihan dan kekurangan yang bergantung pada rentang waktu yang Anda gunakan, toleransi risiko, dan yang terpenting, aset trading yang Anda pilih. Selain itu, Anda perlu memahami struktur pasar untuk mengidentifikasi bagaimana Anda harus bertindak dalam setiap skenario.
Kelebihan
- Mudah ditemukan dan digunakan untuk trading. Three black crows hanyalah serangkaian candle merah di akhir tren naik. Dengan demikian, setiap orang dapat dengan mudah menemukan pola ini dan mengetahui pergerakan setelahnya. Selain itu, Anda dapat dengan mudah mengatur Stop Loss karena seharusnya berada di atas candle pertama dalam pola.
- Muncul cukup sering di grafik, apa pun rentang waktu yang ingin Anda gunakan. Setiap trader, mulai dari scalper hingga position trader, dapat menggunakan pola ini dalam strategi trading-nya.
- Cukup ideal untuk trading pembalikan, dan memasuki trading baru. Namun, Anda perlu mengetahui tentang kekurangan dari pola ini agar lebih memahami cara mencari pembalikan.
Kekurangan
- Sulit untuk diotomatisasi. Beberapa pola candlestick, seperti hammer, dapat diotomatisasi dengan skrip dan Expert Advisor. Adapun 3BC, pola ini mungkin terlihat seperti beberapa candle merah dan bukan tiga sesi trading bearish yang acak. Oleh karena itu, bahkan bagi trader berpengalaman, cukup menantang untuk membuat robot yang menggunakan pola ini.
- Struktur pasar akan menentukan tren yang berlaku pada aset tertentu, dan trader harus dapat menghadapinya. Trader harus mengamati pasar dengan cermat sebelum trading dengan pola ini karena pola ini sangat bergantung pada tren. Seperti yang kami sebutkan di atas, beberapa instrumen, seperti XAUUSD, bergerak sebagaimana mestinya dengan 3BC. Artinya, instrumen biasanya terus menurun setelah pola ini muncul. Sedangkan aset lainnya, seperti indeks US500, melakukan hal yang sebaliknya.
- Stop Loss mungkin jauh dari titik masuk. Biasanya, Stop Loss dalam trading dengan pola three black crows harus dipasang di atas awal pergerakan (lebih tinggi dari candle merah pertama). Pasar terkadang sangat fluktuatif, jadi tiga candle dapat menggerakkan harga cukup jauh. Oleh karena itu, untuk mempertahankan rasio risiko-profit yang baik, Take Profit Anda harus lebih jauh dari Stop Loss, yang membuat trading menjadi lebih lama dan lebih sulit dikendalikan.
- Pola ini bagus untuk trading melawan tren (counter-trend), bukan untuk ranging market. Pola ini dapat menghasilkan sinyal palsu saat pasar sedang berkonsolidasi. Dengan demikian, trading dalam pergerakan menyamping dapat menimbulkan banyak sinyal yang salah, sehingga mengakibatkan kerugian.
- Pola ini dapat membentuk entri pasar yang terlambat. Trader dapat menggunakan indikator teknis lainnya dan formasi harga untuk menemukan pembalikan. Three black crows bukanlah pola yang responsif, dan Anda akan sering melihat sinyal yang terlampau dekat dengan akhir pergerakan.
Seperti yang Anda lihat, ada lebih banyak kekurangan daripada kelebihan saat trading dengan pola 3BC. Namun, Anda tetap dapat menerapkan pola ini dalam strategi trading Anda, dapat dibuat lebih efektif dan lebih kecil risikonya jika Anda menginginkannya.
Cara Trading Forex Menggunakan Pola Candlestick Three Black Crows
Ada dua cara untuk trading dengan pola ini. Pertama, kami akan memberi tahu Anda tentang cara trading yang klasik dan kemudian beralih ke cara yang tidak biasa.
Trading tren dengan Pola Three Black Crows
Anda harus menemukan tren naik dan menunggu candle merah yang besar muncul. Candle ini setidaknya harus setengah dari yang sebelumnya, yang menandakan bahwa penjual telah memasuki pasar.
Anda tidak perlu langsung membuka trade, tetapi perhatikan candle berikutnya. Setelah Anda melihat dua candle bearish berikutnya, grafik akan terlihat seperti pada gambar di bawah ini.
Sekarang, Anda dapat membuka trade jual tepat setelah candle ketiga ditutup. Stop Loss Anda harus berada di atas awal pergerakan, dan Take Profit Anda harus setidaknya sejauh Stop Loss. Aturan manajemen risiko mengatakan bahwa Take Profit harus dua kali lebih jauh, tetapi kami menyarankan untuk menutup setengah dari total trade di tengah perjalanan ke Take Profit untuk mengurangi risiko Anda.
Trading counter-trend dengan pola Three Black Crows
Contoh di atas menjelaskan secara singkat cara trading klasik dengan pola three black crows. Namun, cara lain untuk menggunakannya adalah dengan membuka trade Beli di akhir candle ketiga. Alasan trading counter-trend adalah karena ada beberapa instrumen yang lebih mengikuti tren daripada yang lain. Misalnya, emas dapat berada dalam suatu tren selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, tetapi pada akhirnya berbalik arah. Di sisi lain, indeks US500 dapat tetap berada dalam tren naik selama bertahun-tahun, dan melakukan pullback yang singkat saat naik.
Seperti yang kita ketahui, tren adalah teman trader, dan Anda harus mencoba trading sesuai arah tren, bukan melawannya. Oleh karena itu, pullback dalam tren naik sangat cocok untuk membuka trade beli. Berikut adalah cara memperdagangkan pola three black crows di pasar yang sedang bergerak naik:
Seperti pada contoh sebelumnya, Anda harus menemukan tren naik dan menunggu hingga tiga candle merah terbentuk.
Selanjutnya, Anda perlu menganalisis instrumen dan memahami struktur pasar yang berlaku di dalamnya. Apakah biasanya mengikuti tren atau ranging? Seberapa besar pullback-nya? Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda memahami apa hal terbaik yang dapat Anda lakukan setelah polanya muncul. Dalam skenario ini, kami memilih untuk trading dalam indeks US500, pasar yang mengikuti tren dengan pullback yang kecil dan cepat (3-5 sesi trading). Itu sebabnya kami membuka trade beli.
Sangat mudah untuk memasang Stop Loss saat trading sesuai arah pergerakan, tetapi bagaimana dengan trading pembalikan? Maka akan lebih baik jika Anda memasang Take Profit terlebih dahulu. Letakkan di batas atas badan candle yang tertinggi. Stop Loss dapat diatur setengah dari Take Profit. Hasil akhirnya mungkin terlihat seperti ini.
Jangan lupa untuk menganalisis instrumen sebelum mengambil keputusan. Pola ini tidak sesederhana yang Anda harapkan. Oleh karena itu, analisis pasar yang komprehensif adalah suatu keharusan bagi trader yang ingin menggunakan pola three black crows. Perhatikan bahwa MT4 dan MT5 (platform trading yang kami dukung, di antara banyak platform lainnya) mendukung grafik candlestick, sehingga Anda dapat menemukan pola tersebut di sini.
Kesimpulan
Pola three black crows bukanlah formasi candlestick yang biasa. Pola ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami merekomendasikan pola ini untuk trader yang sudah terbiasa dengan struktur pasar, manajemen risiko, dan variasi antara pasar yang mengikuti tren serta ranging market. Jika digunakan dengan benar, pola three black crows akan memberikan sinyal masuk yang mudah dikenali.