3 strategi teratas yang dapat dikuasai oleh pemula
Saat ini, Anda telah mempelajari beberapa hal dasar. Sekarang saatnya untuk strategi trading! Hari ini kita akan membahas tiga strategi paling populer dan bermanfaat. Setelah membaca artikel ini, coba strateginya di akun demo. Strategi-strategi ini akan membantu Anda memahami cara kerja dan memberikan rencana trading.
Strategi #1. Hammer dan shooting star
Anda akan terkejut dengan seberapa banyak sebuah candlestick dapat memberi tahu Anda tentang pasar. Perhatikan bahwa strategi ini merupakan candlestick Jepang.
Hammer
Contoh terbaik adalah yang disebut pola ‘hammer’. Ini bisa menandakan akhir dari tren turun, palung (bottom), dan level support. Sangat mudah menemukan pola ini pada grafik karena terlihat seperti palu sungguhan: gagang panjang dan kepala. Gagang atau bayangan candlestick setidaknya harus dua kali panjang kepalanya. Temukan candlestick tersebut setelah harga menurun, ini adalah kondisi yang penting. Tunggu hingga candlestick hammer benar-benar ditutup karena bentuknya bisa berubah dan mungkin bukan pola hammer.
Lakukan beli saat candle berikutnya terbentuk atau, jika menginginkan konfirmasi lebih lanjut, saat candlestick berikutnya ditutup di atas harga pembukaan candlestick di sebelah kiri hammer. Warna hammer tidak masalah, meskipun jika berwarna hijau, sinyal untuk membeli akan lebih kuat.
Berikut adalah tampilan hammer pada grafik:
Shooting Star
‘Shooting star’ sangat mirip dengan hammer. Itu merupakan pola satu candle. Badan candlestick ini juga kecil dan panjang bayangannya setidaknya 2 kali panjang badan. Namun, tidak seperti hammer, sebuah shooting star memiliki bayangan di atas badannya dan merupakan sinyal untuk menjual. Candle bisa berwarna apa saja, meskipun jika berwarna merah, sinyal untuk menjual akan lebih kuat.
Berikut adalah tampilan shooting star pada grafik:
Strategi #2. Pola head and shoulder & double top
Strategi sebelumnya adalah tentang pola candlestick. Sekarang mari melanjutkan ke pola grafik yang sederhana tetapi efisien.
Kepala dan bahu
Pola ‘head-and-shoulder’ terjadi di akhir tren naik. Ini terdiri dari kepala (puncak tertinggi dan kedua), dua bahu (puncak yang lebih rendah), dan garis leher (garis yang menghubungkan titik terendah dari dua palung dan mewakili level support). Garis leher mungkin bisa horisontal atau miring ke atas/bawah. Sinyalnya lebih dapat diandalkan ketika kemiringan lebih ke bawah daripada ke atas.
Pola tersebut terkonfirmasi ketika harga menerobos ke bawah garis leher setelah membentuk bahu kedua. Kemungkinannya adalah setelah itu harga memasuki tren turun. Sehingga, order jual dilakukan di bawah garis leher. Ukur jarak antara titik tertinggi kepala dan garis leher. Jarak ini merupakan estimasi penurunan harga yang akan terjadi setelah menerobos garis leher.
Perhatikan bahwa harga cenderung kembali ke garis leher setelah penerobosan pertama. Dalam hal ini, garis leher yang sebelumnya merupakan support, seringkali berperan sebagai resistansi.
Pembalikan Kepala dan Bahu
Pola ‘head-and-shoulder terbalik’ adalah kebalikannya. Ini terjadi pada akhir tren turun dan menandakan pembalikan bullish (naik).
Double top
‘Double top’ atau puncak ganda juga biasanya terbentuk di akhir tren naik. Trader sering menggunakannya. Pola ini terdiri dari dua nilai tertinggi berturut-turut yang tingginya mirip (atau hampir) sama dengan palung sedang diantaranya. Garis leher ditarik horizontal melalui titik terendahi palung.
Pola ini dikonfirmasi saat harga menembus neckline ke bawah setelah pembentukan shoulder kedua. Ketika itu terjadi, pasangan mata uang ini harus memulai tren turun. Buka order jual di bawah garis leher. Ukur jarak antara puncak dan garis leher – ini merupakan estimasi penurunan harga yang akan terjadi setelah menerobos garis leher. Setelah penerobosan, harga mungkin kembali ke garis leher untuk waktu yang singkat sebelum kembali menurun – ini adalah kesempatan bagus untuk membuka order jual dengan harga yang lebih tinggi.
Double bawah
‘Double bottom’ atau palung ganda adalah kebalikan dari double top. Ini terjadi pada akhir tren turun dan menandakan pembalikan bullish (naik).
Pola serupa dengan tiga puncak/palung disebut ‘Triple top’ atau ‘Triple bottom’. Logika penggunaannya sama.
Strategi #3. Moving average crossover
Dalam strategi sebelumnya, kita hanya menggunakan grafik harga saja. Sekarang saatnya untuk menerapkan indikator teknis yang bernama ‘Moving Average’, disingkat MA.
Moving average adalah indikator tren. MA menunjukkan harga rata-rata untuk suatu periode, jadi fluktuasinya terlihat lebih halus daripada grafik harga. Misalnya, jika memilih MA 10 hari, kita menghitung jumlah dari 10 harga terakhir dan membaginya dengan 10. Saat candlestick baru muncul di grafik, candlestick terlama tidak lagi dihitung.
Terdapat empat jenis MA: simple, exponential, linear weighted, dan smoothed. Sebaiknya mulai dengan yang pertama yaitu simple.
Bagaimana cara menambahkan MA ke grafik di MetaTrader?
Di menu bagian atas, pilih “Sisipkan” – “Indikator” – “Tren” – lalu pilih Moving Average. Sangat penting untuk menggunakan pengaturan yang benar.
Periode
Periode adalah jumlah candlestick yang akan digunakan untuk penghitungan. Semakin besar periodenya, MA akan semakin halus. Semakin kecil periodenya, MA akan semakin mendekati harganya.
Trader lebih memilih MA dengan periode 50, 100, 200 untuk rentang waktu yang besar, dan 9, 12, 26 untuk rentang waktu yang lebih kecil.
Harga
Ada beberapa pilihan. Itu bisa berupa harga penutupan, pembukaan, tinggi, rendah, median, khusus dan tutup tertimbang. Namun, biasanya trader menggunakan harga penutupan.
Pergeseran
Pengaturan ini digunakan untuk menarik indikator maju dan mundur pada rentang waktu. Sehingga, MA akan bergerak ke kanan atau kiri.
Bagaimana cara menggunakan MA dalam trading?
Anda dapat menggunakan MA sebagai indikator tren: jika menurun, itu menandakan tren turun; jika meningkat, itu menandakan tren naik. Selain itu, Moving Average crossover dapat membantu trader untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari pasar. Moving average crossover terjadi ketika dua MA yang berbeda saling bersilangan. Ada dua jenis persilangan: emas dan mati.
Golden cross
Saat MA dengan periode yang lebih kecil menyilang MA dengan periode yang lebih besar dari bawah ke atas, itu adalah sinyal untuk membeli.
Dead cross
Saat MA dengan periode yang lebih kecil menyilang MA dengan periode yang lebih besar dari atas ke bawah, itu adalah sinyal untuk menjual.
Perhatikan bahwa persilangan emas biasanya efektif saat harga berada di atas MA, atau jika ada harga mati – di bawah MA.
Hal terpenting
Mari kita rangkum apa saja yang telah Anda pelajari hari ini:
- Candlestick hammer dan shooting star.
- Head and shoulder & double top.
- Moving average crossover.
Mengagumkan! Sekarang Anda dapat menggunakan semua strategi trading tersebut. Semua orang tahu, cara terbaik untuk mencerna informasi adalah dengan berlatih. Jadi, cobalah dan buktikan sendiri!
Baca lebih lanjut
- Strategi trading Three Ducks
- Strategi trading untuk timeframe jangka pendek
- Strategi trading dengan Bollinger Bands
- Strategi trading ‘HHLL’: cukup ikuti pergerakan harga
- Strategi trading untuk pola Head and Shoulders
- Strategi Trading: Three Wise Men dan Alligator
- Strategi trading dengan dead cat bounce
- Strategi trading Triple Screen
- Strategi Scalping Ultra-cepat