Trading indeks-indeks pasar saham paling populer
Indeks adalah instrumen trading yang paling penting. Indeks menawarkan banyak keuntungan. Oleh karena itu, trader layak mengetahuinya. Di artikel ini, kita akan meninjau tiga indeks penting di AS dan mengetahui keuntungannya. Mari kita cari tahu.
Indeks saham terkemuka
Indeks Standard & Poor 500 (S&P 500) adalah salah satu indeks Amerika yang paling banyak dikutip karena mewakili kinerja saham 500 perusahaan publik terbesar di AS. Namun, jika melihat pada daftarnya, Anda akan menemukan 505 simbol, hal ini dikarenakan beberapa perusahaan memiliki dua kelas saham. Contohnya adalah Facebook. Kapitalisasi pasar S&P 500 mencapai 70–80% dari nilai total pasar saham di AS. Di samping itu, indeks ini mencakup semua sektor industri di AS.S&P 500 mempertimbangkan berbagai faktor perusahaan seperti ukuran pasar, likuiditas, dan pengelompokan industri sebelum menerimanya. Indeks ini justru memberikan bobot lebih tinggi bagi perusahaan-perusahaan besar, bukan lebih mahal. Kapitalisasi pasar dari satu perusahaan minimal harus mendekati $6 miliar. Sekali dalam satu kuartal, saham akan ditambahkan atau dihapus saat peraturan berubah, perusahaan tumbuh (atau menyusut), dan terjadi penggabungan.
S&P 500 dihitung dengan mengambil jumlah kapitalisasi pasar dari 505 saham dan kemudian membaginya dengan indikator indeks. Indeks hanya mempertimbangkan saham-saham yang tersedia untuk diperdagangkan secara publik.
Indeks Komposit Nasdaq adalah indeks saham dengan lebih dari 3.300 perusahaan yang terdaftar di bursa saham Nasdaq. Berbeda dengan S&P 500, daftar perusahaan tidak terbatas pada perusahaan yang hanya memiliki kantor pusat di AS.Agar masuk dalam daftar, sekuritas secara khusus harus terdaftar di Pasar Saham Nasdaq (jikalau terdaftar di pasar saham lain di AS sebelum 1 Januari 2004, dan terus mempertahankan listing tersebut). Ada juga pembatasan lain perihal jenis sekuritas. Hanya American Depositary Receipt (ADR), saham biasa, kepentingan kemitraan terbatas, saham biasa serupa, Real Estate Investment Trust (REIT), Shares of Beneficial Interest (SBI), pelacakan saham yang dapat masuk dalam indeks. Ketika sekuritas sudah tidak lagi memenuhi kriteria, ia akan dikeluarkan dari indeks.
Indeks ini dihitung dengan mengalikan nilai total saham dengan harga terakhir dari setiap sekuritas. Lalu, jumlahnya dibagi dengan pembagi indeks. Indeks dihitung sepanjang perdagangan hariannya dengan konfirmasi nilai akhir pada 4:16 p.m.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) adalah harga rata-rata tertimbang dari 30 saham Amerika Utara dari berbagai industri yang diperdagangkan di Bursa Efek New York dan NASDAQ. DJIA merupakan indeks pasar saham tertua kedua di Amerika. Sejak dulu, indeks merepresentasikan kesehatan ekonomi Amerika. Saat peluncurannya, indeks ini memasukkan 12 saham yang nyaris murni industrial. Kini, indeks hanya mencakup perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan dan kapasitas investasi yang signifikan. Oleh karena itu, daftar saham tidak tetap, perusahaan masuk dan keluar berdasarkan kriteria nonkuantitatif tertentu. Saat perusahaan berhasil melewati periode krisis keuangan, perusahaan tersebut akan dikeluarkan. Pada saat yang sama, indeks DJIA juga tidak mencakup transportasi dan utilitas, karena sudah tercakup dalam Dow Jones Transportation Average (DJTA) dan Dow Jones Utilities Average (DJUA).
Indeks DJIA menggunakan metodologi pembobotan harga sehingga pembobotan lebih tinggi memberi harga saham lebih mahal. DJIA dihitung dengan menjumlahkan harga saham komponen dan membaginya dengan sebuah pembagi. Indeks Dow Jones menunjukkan nilai rata-rata saham dalam saham modal yang dipilih untuk penghitungan pada saat komposisi indikator disetujui.
Prediksi harga indeks saham
Sekarang mari beralih ke bagian paling penting bagi setiap investor. Meskipun semua indeks di atas tidak ada yang sama dalam jumlah perusahaan dan cara penghitungannya, ada beberapa aturan yang dapat Anda gunakan untuk memprediksikan arahnya.
1. Periksa daftarnya. Indeks terdiri atas sekuritas-sekuritas yang berbeda. Masing-masing memiliki kekuatan. Jumlahnya membentuk kekuatan dari keseluruhan indeks. Harga saham yang membentuk indeks dapat berubah karena kapitalisasi pasar, penggabungan, dan akuisisi. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya perubahan indeks, tetapi juga perubahan dalam daftar saham yang menyertainya.
2. Waspadai industri. Setelah mengetahui jenis saham yang akan memengaruhi arah indeks, selanjutnya Anda wajib menentukan industrinya. Anda harus tahu bahwa tidak hanya komponen indeks yang memiliki dampak terhadap arahnya, tetapi juga situasi di sektor tersebut.
3. Periksa korelasi antara mata uang domestik dan indeks. Umumnya, Anda akan melihat korelasi yang positif.
4. Yang terakhir, Anda harus ingat bahwa umumnya indeks-indeks tersebut mencerminkan kesehatan ekonomi negara. Apalagi mereka dipengaruhi oleh sentimen pasar. Dalam situasi yang tidak pasti, indeks-indeks tersebut cenderung melemah, sedangkan data ekonomi positif akan mengangkatnya.
Keuntungan dari trading indeks.
- Anda tidak perlu bingung memilih saham mana yang harus diperdagangkan.
- Indeks adalah instrumen lindung nilai yang dapat mendiversifikasi risiko akibat pergerakan tak terduga. Saham sensitif terhadap sentimen pasar. Jadi, segala berita dapat menyebabkan volatilitas tinggi.
- Indeks adalah instrumen yang lebih stabil daripada saham.
Sebagai kesimpulan, indeks merupakan salah satu instrumen trading yang paling dapat diandalkan. Mereka berbeda dalam jumlah saham, industri, cara pengukuran. Jika Anda ingin sukses dalam trading indeks, ikuti aturan sederhana yang Anda pelajari di artikel ini.