Cara Menghindari Overtrading
Dalam Forex, ketika trader mulai membeli dan menjual mata uang secara berlebihan sambil mengabaikan strateginya, trader disebut melakukan ‘overtrading’. Overtrading berbahaya karena sering terjadi ketika trader terjebak dalam emosinya dan tidak dapat mengambil keputusan yang rasional. Ini terutama berbahaya bagi para trader pemula yang belum mengetahui batasan diri mereka.
Pada artikel ini, kita akan berbicara tentang alasan utama di balik kondisi ini, tanda dan bahaya overtrading dalam Forex, dan cara-cara untuk mencegahnya.
Poin-poin Utama
- Overtrading adalah kesalahan yang dilakukan para trader saat mereka terus melakukan trading meski sudah mencapai batasnya, biasanya setelah mengalami kerugian beruntun.
- Overtrading berbahaya karena trader dapat memperbesar kerugian dan menambah biaya transaksinya, yang berpotensi menguras dana akunnya.
- Trader dapat menghindari overtrading dengan membuat rencana trading yang matang, mengembangkan strategi manajemen risiko, dan tidak mengikuti emosinya.
Apa itu overtrading Forex?
Overtrading umumnya terjadi ketika trader Forex menjadi tertekan setelah serangkaian trade yang merugi. Trader mencoba mengompensasi kerugiannya dengan membuka lebih banyak posisi, masing-masing dengan ukuran dan volume yang lebih besar daripada yang sebelumnya.
Hal ini dilakukan terutama untuk mengejar target profitnya. Namun, dorongan membuka posisi sebanyak mungkin untuk meningkatkan peluang keberhasilan trader malah akan mempersulitnya untuk membuat keputusan rasional, yang menyebabkan lebih banyak trade yang merugi.
Apa saja tanda-tanda overtrading?
Ada tanda-tanda umum dari overtrading yang harus diperhatikan oleh semua trader.
- Membuka lebih banyak trade dari biasanya. Setiap trader memiliki gaya dan tujuan trading yang berbeda. Namun, jika periode trading normal Anda berakhir dengan menutup sekitar 30 trade, dan Anda mendapati diri Anda tiba-tiba memaksakan hingga 100 trade, Anda pasti melakukan overtrading.
- Merasa menyesal. Jika Anda menutup suatu trade yang merugi dan merasa menyesal telah membukanya, kemungkinan besar Anda melakukan overtrading dan mencoba mengompensasi kerugian Anda yang sebelumnya.
- Terpaku pada pergerakan pasar. Anda mungkin mendapati diri Anda terus melihat grafik, berpikir bahwa Anda melihat banyak peluang dan sangat ingin mencoba serta menggunakan semuanya. Namun, pasar tidak selalu bergerak sesuai dengan ekspektasi kita. Jadi, bahkan jika ada yang tampak seperti peluang bagus, sangat tidak bijaksana untuk mencoba menggunakannya tanpa analisis yang baik.
- Menyimpang dari strategi trading. Mengubah strategi Anda ketika kondisi pasar membutuhkannya adalah hal yang baik. Namun, melakukannya hanya karena ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan adalah hal yang berbeda Meninggalkan rencana awal Anda demi keputusan spontan adalah salah satu kesalahan terbesar yang dapat dilakukan seorang trader.
Bahaya Overtrading
Overtrading adalah kesalahan yang sangat berbahaya, terutama bagi trader pemula yang masih belum membangun strategi dan rencana trading yang tepat.
Ketika trader mencoba trading terlalu banyak posisi sekaligus sambil mengawasi pasar, perhatiannya akan terpecah, dan trader akhirnya kehilangan momen yang tepat untuk menutup trade-nya sehingga kehilangan banyak uang.
Hal ini terutama berbahaya bagi para trader yang menggunakan leverage tinggi, yang dapat memperburuk kerugian mereka dan bahkan menghabiskan dana akun mereka sepenuhnya.
Selain itu, ketika Anda melakukan banyak trade, Anda harus membayar spread dan komisi yang lebih besar. Biaya ini juga bertambah dan bahkan dapat melebihi potensi keuntungan yang mungkin Anda dapatkan dari overtrading.
Bagaimana cara mencegah overtrading forex?
Setelah kita mengetahui betapa berbahayanya overtrading, kini saatnya mempelajari cara-cara untuk mencegahnya.
Siapkan rencana trading
Hal paling mendasar yang dapat Anda lakukan untuk menghindari overtrading adalah menyusun rencana trading. Tanpa rencana trading, tidak mungkin untuk mengendalikan diri Anda. Rencana ini harus mencakup beberapa aturan masuk dan keluar, jumlah maksimum trade dalam periode tertentu, dan tindakan pencegahan risiko. Janganlah menggunakan target profit sebagai pengganti rencana trading, atau Anda akan membuat diri Anda gagal.
Kembangkan strategi manajemen risiko yang baik
Tidak ada trader yang dapat berhasil tanpa rencana manajemen risiko yang baik. Manajemen risiko mencakup aturan dan pedoman yang Anda buat untuk meminimalkan kerugian dari trade yang gagal. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kerugian yang siap Anda tanggung terhadap rasio risiko-profit Anda, menetapkan target harga untuk trade, serta menempatkan stop dan limit order.
Gunakan alat trading untuk menyortir potensi trade
Ada banyak alat dan program trading (misalnya, moving average) yang dapat mengidentifikasi trade terbaik untuk strategi trading Anda saat ini. Menggunakannya dapat membantu Anda tetap bertindak sejalan dengan rencana trading, dan mencegah Anda kehilangan fokus serta beralih ke mode overtrading.
Ambil waktu istirahat
Banyak trader mulai melakukan overtrading untuk mengompensasi trade yang gagal, yang hanya memperpanjang kerugian beruntun mereka. Jadi, jika Anda merasa diliputi oleh emosi dan tidak bisa berpikir jernih, lebih baik istirahat sejenak dari trading. Dalam trading, kesuksesan adalah siklus, dan setelah beberapa waktu, pikiran Anda pasti akan kembali jernih. Berhenti pada waktu yang tepat dapat menghemat banyak energi dan uang Anda.
Jangan mencoba mengendalikan pasar
Banyak trader yang salah mengira bahwa mereka dapat mengendalikan pergerakan pasar. Namun, ini sama sekali tidak benar. Terkadang, pergerakan pasar dapat diprediksi, tetapi dalam banyak kasus, pergerakan pasar sama sekali tidak dapat diprediksi. Tidak peduli berapa banyak trade yang Anda buka, itu tidak meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan profit. Semakin cepat Anda menerima fakta sederhana ini, semakin mudah untuk menghindari overtrading.
Ringkasan Overtrading dalam Forex
Overtrading adalah salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan trader forex. Hal itu terjadi karena trader kurang disiplin dan kurang memahami bagaimana pasar benar-benar bekerja. Untuk menghindari overtrading, trader harus tetap fokus pada trade saat ini, memiliki rencana trading, dan menerima bahwa kerugian adalah bagian dari trading.