Margin Call: Apa Itu & Bagaimana Menghindarinya?
Anda mungkin pernah mendengar tentang kejutan yang tidak menyenangkan bagi para trader: margin call. Dan kami harap Anda tidak mengalami dampak buruknya bagi uang Anda.
Margin call adalah permintaan broker kepada trader untuk meningkatkan nilai akun margin ke saldo minimum yang ditetapkan oleh broker. Sayangnya, beberapa orang yang trading dengan margin tidak tahu tentang risiko yang terkait.
Namun, meski terdengar tidak menyenangkan, ketakutan akan margin call tidak menghalangi para trader untuk menggunakan leverage pada portofolio mereka. Jadi, mari kita coba menyederhanakan istilah yang sering menyebabkan masalah pada akun trader ini dan mencari tahu pengertian margin call dan cara menghindarinya. Karena siapa yang waspada, dia akan lebih siap.
Poin-poin Utama
- Margin call terjadi saat nilai akun trader turun melebihi level pemeliharaan margin yang disyaratkan broker.
- Trader dapat memicu margin call ketika trading menggunakan leverage tinggi dengan dana yang tidak mencukupi di akunnya.
- Margin call biasanya terjadi pada saat volatilitas pasar tinggi atau pergerakan pasar tidak terduga.
- Untuk memenuhi margin call, trader dapat mendeposit lebih banyak dana atau menutup beberapa posisi.
- Trader dapat menghindari margin call dengan memahami persyaratan margin, menggunakan order Stop Loss, melakukan scale in posisi, dan memahami dengan jelas strategi trading-nya.
Apa itu margin call?
Margin call mengacu pada trading margin, metode yang populer di kalangan trader untuk meningkatkan daya beli mereka dan membuka trade yang lebih besar. Dengan membuka akun margin, orang-orang dapat trading dengan margin, yang berarti mereka menggunakan uang mereka sendiri dan meminjam uang dari broker untuk trading instrumen tertentu. Trading margin dapat menghasilkan profit besar tetapi juga memperbesar kerugian.
“Sangat baik untuk menggunakan margin ketika pasar bergerak sesuai ekspektasi, tetapi margin call sangatlah buruk”
Ada risiko bawaan yang harus diwaspadai oleh para trader – margin call, yang mengindikasikan bahwa instrumen yang ditahan di akun margin mengalami penurunan nilai. Sederhananya, margin call terjadi ketika nilai akun trader turun di bawah level pemeliharaan margin yang disyaratkan oleh brokernya.
Ya, setiap perusahaan broker memiliki persyaratan pemeliharaan minimum yang harus dipenuhi oleh trader saat trading dengan margin. Beberapa broker memiliki level pemeliharaan minimum yang lebih besar daripada yang lain, dengan beberapa menuntut sebanyak 30—40%. FBS mensyaratkan 40% dari level margin minimum untuk memberikan ketentuan yang paling cocok bagi trader-nya.
Apa yang memicu margin call?
Margin call dapat dipicu oleh beberapa faktor, tetapi alasan yang paling umum adalah trading dengan leverage tinggi dan menggunakan dana di akun yang tidak mencukupi. Ketika trader menggunakan leverage, ia sebenarnya meminjam uang dari broker untuk membuka posisi yang lebih besar.
Namun, leverage dapat merugikan para trader saat volatilitas pasar tinggi, ekonomi tidak menentu, atau perubahan harga yang drastis, yang menyebabkan kerugian besar yang dapat dengan cepat menghabiskan nilai akun mereka.
Strategi trading yang salah dan tidak dibangun dengan baik juga dapat memicu margin call.
Kapan margin call terjadi?
Margin call biasanya terjadi pada saat volatilitas pasar tinggi atau pergerakan harga yang tiba-tiba. Berita, peristiwa, laporan ekonomi, atau faktor lain dapat menyebabkan pasar bergerak secara tiba-tiba. Namun, margin call dapat terjadi setiap saat.
Trader yang menggunakan leverage tinggi dan tidak memiliki dana yang cukup untuk menutupi kerugian lebih mungkin mendapatkan margin call pada saat pasar bergejolak.
Cara memenuhi margin call
Jika trader menerima margin call, dia harus segera memenuhinya tetapi tidak lebih dari tanggal jatuh tempo yang ditentukan, yang biasanya bervariasi antara dua hingga lima hari.
Untuk memenuhi margin call, trader memiliki dua opsi:
- Mendeposit dana tambahan ke akun. Mendeposit lebih banyak uang dapat meningkatkan nilai akun dan mengembalikannya di atas level pemeliharaan margin yang disyaratkan.
- Tutup beberapa posisi. Menutup beberapa order dapat membantu mengurangi risiko secara keseluruhan dan mencegah kerugian lebih lanjut.
Ketika margin call terjadi, trader harus memilih untuk mendeposit dana tambahan atau menutup beberapa posisi yang dibuka di akun. Jika tidak, broker dapat menutup cukup banyak posisi untuk mengembalikan saldo Anda, terkadang tanpa pemberitahuan.
Trader yang mengalami margin call dapat menghubungi broker untuk menentukan tanggal jatuh tempo dan solusi terbaik. Sebagai informasi, FBS memiliki dukungan pelanggan multibahasa 24/7 yang siap menjawab pertanyaan klien.
Cara menghindari margin call
Jika tidak memahami konsep trading margin dan cara kerja margin call, Anda mungkin akan mengalami guncangan saat akun terpukul.
Namun, trader dapat mencegah kejadian yang merugikan ini. Berikut adalah beberapa tip untuk menghindari margin call:
- Trading dengan pemahaman yang jelas.
Sebelum trading dengan margin, pertimbangkan dengan cermat apa Anda benar-benar membutuhkannya. Jika Anda melakukannya, pahami pengertian trading margin, volatilitas, dan strategi trading, serta terapkan teknik manajemen risiko untuk mengurangi kesalahan yang merugikan.
- Pelajari persyaratan margin SEBELUM Anda membuka order.
Dengan mengetahui semua detailnya, Anda dapat memilih leverage yang sesuai dan memastikan bahwa Anda memiliki dana yang cukup untuk menopang trade Anda. Selain itu, pantau order dan saldo margin Anda secara teratur.
- Gunakan order Stop Loss atau trailing stop.
Jenis order ini dapat membatasi kerugian dan menjaga nilai akun Anda agar tidak jatuh di bawah level pemeliharaan margin yang disyaratkan.
- Lakukan scale in posisi dan jangan masuk sekaligus.
Scale in berarti Anda memulai dari volume kecil dan terus bertambah: Anda membuka satu order kecil dan kemudian menambahkan lebih banyak volume ketika harga bergerak sesuai ekspektasi, yang mengubah Stop Loss. Dengan demikian, Anda dapat mengurangi risiko dan memilih leverage yang sesuai.
Dengan semua tip ini, strategi yang dibangun dengan baik, dan pembelajaran yang konsisten, Anda dapat menghindari margin call dalam aktivitas trading Anda.
Cara menghitung margin call: rumus & contoh
Misalnya, seorang trader memiliki akun margin $20.000 dan memutuskan untuk membeli 500 lembar saham XYZ seharga $50 per lembar. Total biaya order adalah $25.000 ($50 per saham × 500 saham).
Dengan asumsi broker memiliki persyaratan margin 50%, trader harus mendepositkan $12.500 (50% dari $25.000) dan meminjam $12.500 sisanya dari broker untuk menyelesaikan pembelian.
Jika nilai saham XYZ turun menjadi $40 per saham, total nilai order akan menjadi $20.000 ($40 per saham × 500 saham) – sama dengan saldo awal di akun margin trader.
Namun, trader masih berutang $12.500 kepada broker yang dipinjamnya untuk membeli saham tersebut. Karena nilai investasi telah jatuh di bawah persyaratan margin 50%, trader menerima margin call dari broker agar mendeposit dana atau sekuritas tambahan untuk mengembalikan akun ke level margin yang disyaratkan.
Untuk menghitung jumlah margin call, broker menggunakan rumus yang sama seperti pada contoh sebelumnya:
Jumlah Margin Call = (Nilai Sekuritas Terkini dalam Akun × Persyaratan Margin) − Saldo Akun
Dalam hal ini, jumlah margin call adalah:
Jumlah Margin Call = ($20.000 × 50%) − $12.500
Jumlah Margin Call = $10.000 − $12.500
Jumlah Margin Call = −$2.500
Oleh karena itu, trader harus mendeposit $2.500 tambahan untuk memenuhi margin call dan mempertahankan posisinya dalam saham XYZ. Jika trader gagal memenuhi margin call, broker dapat melikuidasi sebagian atau seluruh order yang terbuka untuk menutupi utang yang belum dibayar.
Seberapa berisikonya trading margin?
Trading menjadi lebih berisiko ketika menyangkut trading margin. Dengan meningkatkan profit, hal ini juga dapat meningkatkan kerugian. Menggunakan leverage dapat dengan cepat menguras akun trader jika pasar bergerak berlawanan dengan ekspektasinya. Selain itu, margin call dapat membuat frustasi dan sulit dikelola di pasar yang berubah dengan cepat.
Orang yang ingin trading dengan margin harus peka terhadap pasar dan memiliki toleransi risiko yang kuat. Sangat penting untuk mempertimbangkan dengan cermat risiko trading margin sebelum memulainya.
Kesimpulan
Trading margin dapat menjadi cara yang menguntungkan untuk trading dan meningkatkan potensi profit, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Trader yang ingin trading dengan margin harus memahami pasar, trading margin, dan toleransi risiko. Dana tambahan juga diperlukan untuk memenuhi margin call ketika ia muncul. Jika trader menerima margin call, dia harus segera memenuhi persyaratan dan menjaga agar sekuritas tidak dilikuidasi.