FBS sudah 16 tahun

Raih hadiah ulang tahun: gadget, wisata eksklusif, dan mobil impian.Pelajari sekarang

16 Apr 2025

Strategi

Analisis VSA: Sinyal Apa yang Bisa Anda Pelajari?

MDP-8005_0_cover_1200x675_ID.png

Jika Anda sudah akrab dengan dunia trading, Anda mungkin sudah mengetahui dasar-dasar analisis fundamental dan teknis. Secara umum, analisis fundamental menjawab pertanyaan “Mengapa pasar bergerak?” dan analisis teknis menjawab persoalan “Kapan pergerakan harga akan terjadi?”. Namun, Anda mungkin belum mengetahui jenis analisis yang menggabungkan fundamental dan teknis sekaligus. Metode ini disebut VSA (volume spread analysis) dan banyak digunakan oleh para trader saham. Di sini, kami akan menjelaskan penerapan VSA dalam trading forex.

Apa itu VSA?

VSA ditemukan oleh Richard D. Wyckoff, yang mulai melakukan trading saham sejak usia 15 tahun. Pada akhir abad ke-20, Tom Williams menyempurnakan riset Wyckoff dan mengembangkan metodologi miliknya sendiri. Dalam bukunya “Master the Markets,” ia menyebutkan pentingnya perbedaan harga (spread) yang berkaitan dengan volume dan harga penutupan.

Jadi, apa sebenarnya inti dari VSA? Analisis spread volume adalah jenis analisis yang didasarkan pada volume dan spread dari candlestick. Analisis ini mencoba mengungkap perbedaan antara penawaran dan permintaan yang diciptakan oleh pemain besar (trader profesional, institusi, bank, dan market maker) di pasar forex. Jika Anda tahu cara membaca tindakan pemain besar, ini bisa memberikan sinyal yang baik untuk masuk ke pasar (entry).

Komponen utama dalam VSA

Anda perlu menentukan tiga variabel utama untuk mengetahui keseimbangan antara penawaran dan permintaan:

  • Jumlah volume pada batang harga.

  • Tinggi dan rendahnya batang harga (range).

  • Harga penutupan.

MDP-8005_1_1200x675_ID.png

Volume sering diremehkan oleh trader pemula, padahal merupakan elemen penting dalam analisis pasar. Volume menunjukkan jumlah transaksi, sementara rentang harga menunjukkan pergerakan harga dalam kaitannya dengan volume.

Berdasarkan elemen-elemen ini, trader dapat memahami fase pasar saat ini. Menurut Mr. Wyckoff, kita dapat mengidentifikasi empat fase:

  • Akumulasi (pihak profesional membeli dengan harga murah saat pasar oversold).

  • Mark-up (pergerakan naik/bullish).

  • Distribusi (pihak profesional menjual dengan harga tinggi saat pasar overbought).

  • Mark-down (pergerakan turun/bearish).

MDP-8005_2_1200x675_ID.png

Seperti kita ketahui, Richard D. Wyckoff menggunakan analisis ini untuk trading saham. Lalu bagaimana cara trader forex menerapkannya secara real? Mari kita cari tahu.

VSA untuk Trader Forex

Di kalangan trader, terdapat banyak perdebatan mengenai apakah VSA dapat diterapkan di pasar forex. Alasannya, tidak seperti pasar saham, pasar forex bersifat terdesentralisasi. Akibatnya, data volume aktual tidak tersedia. Namun, Anda masih dapat menganalisis pasar dengan melihat volume pada setiap batang harga.

Di MT4, Anda hanya perlu mengklik kanan pada grafik dan memilih Volume untuk menampilkannya. Anda juga dapat menekan Ctrl+L di keyboard.

Model umum dari analisis VSA

Terdapat banyak penafsiran berbeda mengenai VSA, sehingga membuat trader pemula kesulitan memahaminya. Di sini, kami akan memperkenalkan beberapa model VSA yang paling umum digunakan menurut Tom Williams, yang dapat membantu Anda trading bersama para profesional.

Sinyal kekuatan dengan candlestick bullish

Model pertama: batang bullish dengan ukuran normal. Harga ditutup dekat dengan level tertinggi (high). Volume lebih tinggi dari rata-rata 15-20 hari, dan yang paling penting, lebih tinggi dari batang sebelumnya.

Model ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan dan tren naik akan berlanjut.

MDP-8005_3_1200x675_EN.png

Model kedua: candlestick bullish/bearish (sinyal lebih kuat jika bullish). Harga membuat level terendah (low) baru. Ukuran candlestick lebih besar dari biasanya. Harga penutupan mendekati level tertinggi. Volume tercatat tinggi.

Model ini memberi sinyal kemungkinan pembalikan arah (reversal).

MDP-8005_4_1200x675_ID.png

Model ketiga: candlestick bullish/bearish (sinyal lebih kuat jika bullish). Harga membuat level terendah baru. Ukuran candlestick besar dan harga penutupan mendekati level tertinggi. Volume tercatat rendah.

Model ini menunjukkan bahwa pihak profesional tidak lagi mendukung pasar bearish.

MDP-8005_5_1200x675_ID.png

Sinyal kekuatan dengan candlestick bearish

Model pertama: ukuran candlestick kecil. Harga penutupan mendekati level tertinggi. Volume tercatat tinggi.

Pelaku pasar besar menyerap seluruh penawaran. Penjual (bear) tidak cukup kuat untuk menekan harga di bawah harga pembukaan.

MDP-8005_6_1200x675_ID.png

Model kedua: candlestick bearish. Ukuran kecil dan volume kecil. Harga penutupan mendekati level terendah.

Model ini menunjukkan tidak adanya penjual di pasar.

MDP-8005_7_1200x675_ID.png

Sinyal kelemahan

Model pertama: batang bullish. Ukurannya kecil. Harga penutupan mendekati level terendah candlestick. Volume tercatat tinggi. Terjadi saat tren naik.

Ini adalah tanda tekanan jual yang kuat.

MDP-8005_8_1200x675_ID.png

Model kedua: batang bullish, ukuran kecil, volume rendah atau sangat rendah. Terjadi saat tren turun.

Model ini dapat memberi sinyal akhir koreksi dalam tren turun.

MDP-8005_9_1200x675_ID.png

Tom Williams menyebutkan lebih banyak contoh, tetapi jangan mengikuti semuanya tanpa pertimbangan. Pastikan untuk memeriksa ulang sebelum mengambil keputusan trading.

Kesimpulan

Analisis spread volume (VSA) membantu trader memahami perilaku pasar berdasarkan volume dan analisis candlestick. Namun, analisis ini perlu diterapkan dengan sangat hati-hati dan mempertimbangkan semua variabel yang ada.

Bagikan dengan teman:

Buka akun FBS

Dengan mendaftar, Anda menyetujui ketentuan Perjanjian Pelanggan FBS dan Kebijakan Privasi FBS dan menanggung semua risiko yang terdapat dalam operasi trading di pasar keuangan dunia.