Drama Geopolitik Arab Saudi
Seperti sebuah cerita Drama, Seorang wartawan harian Washington Post hilang saat memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki pada tanggal 2 oktober 2018. Wartawan tersebut dilaporkan hilang oleh pacarnya saat akan mengurus surat pernikahan dan tidak diketemukan lagi sampai hari ini dari konsulat tersebut. Jamal Kashoggi namanya wartawan berkebangsaan Arab Saudi dan dikenal sebagai kritikus keluarga kerajaan Saudi terutama Mohammed Bin Salman yang saat ini banyak mengendalikan pemerintahan dengan cara kekerasan dan brutal guna membungkam lawan lawannya. Kritikan Jamal Kashoggi yang dimuat di kolom Washington Post antara lain tentang kebohongan publik serta pemalsuan informasi, oleh keluarga kerajaan Saudi, telah membuat dirinya hilang dan menjadi perhatian dunia. Kedekatan Amerika – Saudi harus retak karena kejadian ini, dimana sebelumnya Saudi dikenal sebagai negara sekutu Amerika Serikat di Timur Tengah. Selain itu keluarga Trump, Jared Kushner mempunyai hubungan yang dekat dengan Mohammed Bin Salman, sampai-sampai membeli apartemen Trump senilai $ 50 juta.
Kedekatan itu saat ini menjadi berjauhan setelah Saudi yang awalnya menyangkal bahwa Jamal Kashoggi dibunuh dan mulai menyatakan untuk mengadakan penyelidikan atas hilangnya jurnalis tersebut. Kecaman keras datang dari wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence yang mengutuk kejadian tersebut dan Saudi harus diberikan hukuman yang berat. Dari lembaga keuangan diseluruh duniapun mengambil sikap untuk tidak menghadiri Konferensi Investasi Internasional di Riyadh yang dikenal dengan Davos Gurun. Steven Mnuchin (Menteri Keuangan Amerika Serikat) , Christine Lagarde (CEO IMF), Jamie Dimon (CEO JP Morgan) dan banyak lagi lainnya, termasuk pembatalan sejumlah media termasuk CNBC, Bloomberg, New York Times, CNN dan Financial Times. Kerasnya tekanan dunia internasional, membuat Trump harus membuat suatu keputusan terhadap Saudi, dan atas saran dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, maka Trump memberikan waktu beberapa hari kedepan kepada Saudi untuk melakukan penyelidikan yang transparan masalah Drama Arab Saudi ini.
AUSTRALIA
Pertumbuhan ekonomi di China melambat, dimana GDP turun dari 6,5% dari 6,7% dibandingkan bulan lalu. Turunnya angka industrial production dari 6,1 % menjadi 5,8%, tentunya menambah signal bahwa perang dagang mulai berdampak kepada sector industry dan ekonomi China. Perang dagang Amerika – China sepertinya akan berlangsung lama, setelah China menurunkan kepemilikan surat hutang Amerika Serikat sejak awal tahun ini, dimana saat ini China hanya memegang $1,16 triliun dari $1,17 triliun. Selain China, Jepang pun meurunkan kepemilikan surat hutang Amerika Serikat menjadi $1,03 Triliun dan hanya Arab Saudi yang meningkatkan kepemilikan Surat Hutang Amerika Serikat menjadi $169,5 milliar.
Perlambatan ekonomi di China, tentunya berdampak kepada Australia, dan ini tercermin dari data lowongan pekerjaan yang turun drastic dari 44,6K menjadi hanya 5K. data ini menjadi penting karena dengan perubahan angka pekerja yg kecil dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Australia. Penurunan AUDUSD karena factor ekstern dan intern, dapat membawa pair ini ke level 0,7040 an dengan koreksi maksimal ke level 0,7180 – 0,7200 an.
EMAS
Drama Saudi membuat safe haven menjadi bahan perburuan para pelaku pasar. Dimana terlihat bahwa penguatan US Dollar tidak secara signifikan menurunkan harga Emas sebagai safe haven, tetapi tentunya keadaan ini akan membuat pasar ekuitas Amerika Serikat terjun bebas/ free fall. Sanksi terhadap Saudi oleh Amerika Serikat jika Jamal Kashoggi di bunuh pasukan kerajaan Saudi, tentunya akan menambah konflik Amerika terhadap negara teluk setelah Amerika berencana menerapkan sanksi terhadap iran di awal bulan November 2018. Keadaan ini akan mengirim harga emas ke $ 1245/ toz dengan koreksi terjauh di harga $ 1207.
