Perdamaian Dunia dan Kebijakan The Fed
Donald Trump dan Kim Jong Un akhirnya bersalaman setelah berbulan bulan mereka saling mancaci maki di twitter. Hasil kesepakatan yang menurut banyak pengamat politik masih mengambang ini, tetapi tetap disepakati oleh Trump, memang agak membingungkan, karena hal ini sangat berbeda dengan kerasnya Trump dalam “ Perjanjian Kesepakatan Dagang” walaupun dengan sekutunya. Point dari pertemuan kedua pemimpin yang menghabiskan Ratusan Milliar Rupiah ini antara lain :
- Amerika Serikat dan Korea Utara berkomitmen untuk membangun hubungan baru sesuai dengan keinginan masyarakat kedua negara untuk perdamaian dan kemakmuran.
- Amerika Serikat dan Korea Utara akan bergabung dengan upaya mereka untuk membangun rezim perdamaian yang abadi dan stabil di Semenanjung Korea.
- Menegaskan kembali terkait Deklarasi Panmunjom tanggal 27 April 2018, dimana Korea Utara berkomitmen untuk bekerja menuju denuklirisasi total di Semenanjung Korea.
- Amerika Serikat dan Korea Utara berkomitmen untuk memulihkan situasi terkait POW (Prison of War/tahanan perang) ataupun MIA (Missing in Action/Hilang dalam Tugas) yang masih ada, termasuk pemulangan segera terhadap mereka yang sudah teridentifikasi
Dan dalam konferensi press nya Trump akan menghentikan latihan militernya dengan Korea Selatan.
Dengan selesainya KTT Singapore tersebut, maka mata pelaku pasar mulai kembali tertuju kepada kebijakan The Fed yang telah memulai meetingnya dan dini hari nanti akan merilis kebijakan moneter nya pada dini hari nanti pukul 01.00 wib Banyak spekulasi yang bergulir atas kebijakan yang akan diambil oleh Jerome Powell, tetapi dengan melihat membaiknya sector tenaga kerja, yang telah berhasil menembus angka pengangguran dibawah 4%, maka banyak pengamat bahwa suku bunga akan naik sebanyak 25 basis point. Permasalahnya yang perlu diperhatikan adalah Apakah The Fed akan menaikan suku bunga tahun ini sebanyak 3x atau 4x , karena jika the Fed merasa optimis akan pertumbuhan ekonominya maka kenaikan suku bunga 4x ditahun ini dapat terjadi dan tentunya ini kenaikan yang sangat agresif , yang menyebabkan penguatan dollar nantinya. Tetapi jika The Fed masih ragu dengan factor geopolitik maka kenaikan 3x dalam tahun ini akan menjadi alasan bagi Pasar Ekuitas (indek saham ) menjadi kembali menguat dengan mengabaikan pelemahan US Dollar.
EROPA
Jelang dirilisnya kebijakan moneter oleh The Fed tentunya membuat EURUSD terkoreksi dari kenaikan selama minggu lalu. Walaupun kita mengetahui bahwa masih banyak Pekerjaan Rumah dari uni eropa yang harus diselesaikan baik berupa Krisis Politik di Italia, Krisis Perbankan di Spanyol dan Krisis Keuangan atau hutang di Yunani, sedangkan bagi Amerika satu langkah lebih baik dalam perdamaian dengan Korea, sehingga dapat membawa US Dollar dapat lebih tinggi.
Perlu menjadi perhatian bahwa pada hari yang sama antara The Fed dan ECB membuat kebijakan moneter (hanya berbeda sekitar 18 jam) maka sudah dapat dipastikan bahwa semua bank sentral didunia akan menyesuaikan kebijakannya dengan kebijakan The Fed.
EURUSD dapat turun mencapai 1.1650 an dengan resistance kuat di 1.1790 an dan 1,20 sebagai resistance kunci