Perlambatan Ekonomi Global Menekan AUDUSD
Setelah CEO IMF Christine Lagarde, maka sekarang giliran ketua Euro Central Bank Mario Draghi mengkonfirmasi perlambatan ekonomi global. ECB merilis kebijakan moneter nya dengan tidak menaikan suku bunga dan tidak menambah jumlah pembelian asset melalui QE tetapi akan tetap membelanjakan dari hasil pembayaran yield obligasi yang berjalan. Keadaan ini karena adanya perlambatan ekonomi dikawasan eropa dan dunia. Dari pernyataan tersebut maka jelas bahwa Mario Draghi sudah tidak mempunyai lagi instrument lain untuk memerangi krisis yang akan terjadi di eropa dan dunia, selain mengharapkan adanya penurunanan kekuatan mata uang US Dollar.
Penguatan US Dollar tentunya akan memicu perlambatan ekonomi global semakin cepat, mengingat pengetatan mata uang dollar Amerika Serikat akan kembali membuat pasar saham negara tersebut kembali terpuruk. Kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat minggu depan merupakan penentu percepatan perlambatan ekonomi global, dan apabila The Fed masih bersikeras menaikan suku bunga pada awal semester pertama tahun ini, maka awan gelap akan segera terlihat.
Jika dilihat secara umum maka ketakutan konflik dagang Amerika – China masih menghantui para pelaku pasar dan tentunya ini karena kebijakan Amerika Serikat, akhirnya berdampak kepada kebijakan monter Amerika bahkan negara lain di dunia. Selain itu dampak dari penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang telah memasuki hari ke 35 masih saja mengganggu atmosfir pasar uang, mengingat perseteruan antara Presiden Trump dengan ketua parlemen Nancy Polesi sepertinya menemui jalan buntu untuk berdamai tanpa persetujuan anggaran $ 5,7 milliar yang di minta oleh Trump untuk membangun tembok perbatasan Mexico.
Dengan melihat perlambatan ekonomi dunia yang disebabkan oleh konflik dagang Amerika – China, Proyeksi IMF , Konfirmasi ECB serta Perebutan kekuasaan di Venezuela, maka mata uang Australian Dollar akan kembali ke level 0,6983 dengan koreksi ke 0,7135
AUDUSD Timeframe Daily