Tensi Perang Mereda, USDJPY Kembali Menguat
Analisa Fundamental
Tensi perang antara Amerika dan Iran sempat memanas pada awal tahun ini hal ini terjadi pasca penyerangan oleh drone Amerika yang menewaskan seorang jendral Iran yang bernama Qasem Soleimani yang terjadi di bandara kota Baghdad Irak, Qasem Soleimani tewas akibat serangan rudal yang diluncurkan oleh drone militer Amerika pada hari jumat 3 januari pekan lalu. Hal tersebut sontak membuat Iran geram dan marah serta mengutuk aksi militer Amerika tersebut.
Menanggapi serangan tersebut akhirnya pada rabu pagi 8 januari Iran akhirnya meluncurkan serangan rudal sebagai balasan terhadap serangan yang dilancarkan oleh Amerika, Iran menyasar pangkalan Amerika di Irak dan menyebabkan kerusakan yang cukup berat, hal ini kemudian mendapat tanggapan dari Presiden Trump. Pada pernyataan resmi yang diucapkan Trump diketahui terdapat 2 pangkalan militer yang terkena dampak kerusakan akibat serangan rudal oleh Iran, dan tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, kemudian Trump juga memberi tambahan sanksi ekonomi bagi Iran dan lebih memilih untuk tidak melakukan serangan balasan untuk meredam tensi perang antara kedua negara. Kondisi ini jelas menjadikan nilai aset safe haven yang sebelumnya menguat tajam menjadi melemah secara signifikan termasuk bagi mata uang Yen Jepang.
Analisa Teknikal
Pada timeframe daily, jika dilihat dari indikator Parabolic SAR telah berada dibawah candle, dan ini memberi sinyal naik bagi USDJPY
Indikator stokastik juga telah cross keatas memberikan indikasi naik
Indikator ADX yang mengarah kebawah menunjukkan kekuatan trend turun sudah melemah dan memberikan peluang naik bagi USDJPY
Jika Histogram indikator MACD berada diatas garis signal line, maka besar peluang bagi pair USDJPY untuk kembali menguat pada perdagangan pekan ini.
Indikasi: Bullish
USDJPY memiliki peluang naik pada level reisten sealanjutnya di harga 109.867 sampai dengan 110.480
Level support berada pada level harga 107.818
USDJPY Timeframe Daily