USDCHF Masih Dalam Tekanan Turun yang Kuat
Lebih dari 2 minggu perdagangan pasangan mata uang USDCHF bergerak bearish
Melemahnya US Dollar dan menguatnya mata uang Swiss Franc disebabkan oleh kembali meningkatnya dampak pandemi virus covid -19 yang menyebar luas dan menewaskan puluhan orang diluar negeri china yang merupakan asal wabah virus corona tersebut. Dari data terbaru WHO dalam 24 jam ini saja terdapat 53 kematian baru akibat virus Corona yang terjadi di luar China.
- 3 korban jiwa dari Korea,
- 2 orang dari Australia,
- 27 orang dari Italia,
- 1 orang dari Spanyol,
- 15 orang dari Iran,
- 2 orang dari Irak, dan
- 3 orang dari Amerika
Secara global virus covid-19 ini telah menjangkiti 95.333 orang dengan 2241 kasus baru, data ini terdiri dari:
- China sebesar 80 565 (143 kasus baru) dan 3015 kematian (31 kematian terbaru)
- Di luar China, sebanyak 85 negara / teritori dengan data 14.768 orang terjangkit (2098 kasus baru) dan 267 korban jiwa (53 kematian terbaru)
Dengan merebaknya pandemi virus ini tentu sangat memperburuk perekonomian global sehingga aset safe haven termasuk Swiss Franc menjadi menguat, selain itu pemangkasan tingkat suku bunga oleh The Fed sebesar 50 basis poin juga semakin menekan nilai mata uang US Dollar.
Analisa Teknikal
Sampai perdagangan akhir pekan ini diperkirakan pasangan mata uang USDCHF masih akan bergerak bearish
- Indikator Parabolic Sar telah berada diatas candle daily dan ini menunjukkan pergerakan USDCHF berada dalam tekanan turun.
- Indikator stokastik telah berada dalam area oversold namun belum menunjukkan pertanda koreksi naik.
- Historgram indikator MACD yang masih berada dibawah garis signal line memberikan indikasi pergerakan USDCHF berada dalam trend turun.
- dan Indikator ADX yang mengarah keatas menunjukkan trend turun bagi pair USDCHF masih kuat mendominasi.
Indikasi: Strong Bearish
USDCHF memiliki peluang turun pada level support selanjutnya di harga 0.93907 sampai dengan 0.92752
Level resisten USDCHF berada pada level harga 0.96347
USDCHF Timeframe Daily