Virus Omicron Membuat Saham Moderna Anjlok
Pergerakan saham perusahaan farmasi Moderna.Inc mengalami tekanan turun yang kuat pada pekan ini
Melemahnya saham Moderna terjadi akibat adanya penyebaran virus covid 19 varian baru yakni varian Omicron. Varian yang saat ini statusnya VoC (Varriant of Concern) oleh WHO saat ini telah menyebar luas bahkan hingga ke 17 negara yakni:
- Australia 2 kasus
- Austria 1 kasus
- Belgia 1 kasus
- Botswana 19 kasus
- Kanada 3 kasus
- Republik Ceko 1 kasus
- Denmark 2 kasus
- Jerman 3 kasus
- Hong Kong 3 kasus
- Israel 1 kasus
- Italia 1 kasus
- Belanda 13 kasus
- Portugal 13 kasus
- Afrika Selatan 77 kasus
- Spanyol 1 kasus
- Inggris Raya 9 kasus
- Amerika 1 Kasus
Penyebaran virus Omicron ini diperkirakan masih akan terus menyebar luas, mengingat saat ini sedang musim dingin dan penyebaran virus covid dapat bertahan lebih lama pada saat suhu rendah.
Varian Omicron ini ternyata tidak hanya memiliki kemampuan penyebaran lebih besar dibandingkan varian delta, namun juga memiliki kekebalan terhadap vaksin yang ada. Pimpinan Eksekutuf perusahaan Farmasi Moderna.Inc Stephane Bancel mengatakan bahwa vaksin yang tersedia saat ini belum ampuh untuk melawan virus covid Omicron. Dan hal tersebut juga akhirnya membawa harga saham Moderna (MRNA) bergerak dalam fase turun pada pekan ini.
Analisa Teknikal
Secara teknikal pergerakan saham Moderna berada dalam fase turun, dan hal tersebut didukung juga oleh indikator Fractals yang telah berada di atas candle daily, serta indikator stokastik daily yang telah cross ke bawah.
Indikasi: Bearish
Strategi: Sell di level 310.57
Take Profit: 294.81
Kalian bisa trading saham Moderna.inc (MRNA) pada aplikasi FBS Trader yang bisa di unduh pada smartphone anda
Grafik Saham Moderna Timeframe Daily
Note:
Harap selalu waspada dalam bertransaksi, harga dapat berubah kapanpun tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopolitik dunia, gunakan perhitungan money management dan risk management yang benar dan aman, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.