Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Amerika Tidak Butuh Suku Bunga Rendah
Diperbarui • 2019-11-11
Jerome Powell dengan tegas mengatakan bahwa suku bunga yang rendah akan sangat akomodatif dalam pertumbuhan ekonomi yang lemah, dan Amerika tidak membutuhkan suku bunga rendah , karena sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan ekonomi saat ini. Ketegasan pimpinan The Fed ini tentunya sangat terlihat hawkish tentang pertumbuhan ekonomi Amerika, sehingga kemungkinan kenaikan suku bunga 1 kali lagi tahun ini dapat terwujud. Disatu sisi memang ini merupakan prestasi dari The Fed yang telah melakukan pekerjaannya selama 9 tahun setelah krisis Amerika terjadi, tetapi jika dilihat satu persatu maka beban berat yang harus ditanggung oleh Amerika dan Ekonomi Global sangatlah berat.
Penguatan US Dollar dapat saja terhenti apabila Presiden Trump mulai kembali mengadakan intervensi verbal dan harga minyak dunia melambung tinggi tanpa terkendali. Secara umum harga minyak dunia naik seperti tidak terbendung. Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump, sebagai tokoh dibalik kenaikan harga minyak dunia. Adanya sanksi terhadap Iran, Libya dan Venezuela merupakan hasil kebijakan Trump yang berdampak kepada kurangnya pasokan minyak ke pasar, sehingga naiknya harga minyak.
Produsen minyak dapat bekerja dengan baik disaat harga minyak dunia berkisar antara $65 - $75 / barrel, dimana operation kilang / ladang minyak dapat berjalan dengan baik dan investasi yang ditanamkan dapat berkembang. Masalah minyak memang menjadi masalah utama saat ini karena dengan tingginya harga minyak dapat menyumbang perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Sanksi ekonomi bagi anggota negara OPEC dan Venezuela tentunya akan mengganggu pasokan minyak dunia, dan tentunya tidak akan secara otomatis dapat ditambahkan oleh Arab Saudi dan Rusia, karena :
- Keseimbangan harga minyak dunia berdasarkan Kesepakatan negara OPEC – Non OPEC untuk mengurangi produksi minyak pada tahun 2016. Kesepakatan ini diambil pada tahun itu setelah harga minyak dunia menyentuh harga terendah $26/ Barrel.
- Turunnya permintaan minyak dunia karena ketakutan perang dagang Amerika – China – Eropa – India
Sanksi ekonomi oleh Amerika terhadap negara penghasil minyak dunia serta perang dagang yang tidak kunjung mereda, merupakan hasil kebijakan administrasi Trump, sehingga harga minyak dunia akan kembali turun jika sanksi ekonomi tersebut di cabut oleh Presiden Trump.
CANADA
Penguatan mata uang Canada akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter Bank of Canada, Harga Minyak Dunia dan kesepakatan NAFTA yang saat ini berubah menjadi USMCA. Dengan harga minyak dunia yang naik dan tercapainya kesepakatan USMCA maka kebijakan moneter BoC akan kembali hawkish kedepannya, jika kita melihat data ekonomi Canada yang cenderung membaik.
Penurunan USDCAD akan terjadi sampai ke level 1.2800 an, walaupun koreksi kenaikan USDCAD dapat saja terjadi sampai level 1.2910 an.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.