Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Anomali Pergerakan Global Market
Diperbarui • 2019-11-11
Didalam trading forex on line masalah paling krusial adalah menentukan arah besar global market, sideways atau trending? Banyak metode yang dipergunakan untuk memprediksi arah market besar, termasuk analisa fundamental maupun analisa teknikal, Pengunaan metode analisa fundamental semata, akan membutuhkan equity yang sangat besar walaupun peluang keuntungannya juga sangat besar, dan jika hanya menggunakan analisa teknikal saja maka profit yang didapat kadang lebih sedikit dibandingkan dengan loss yang terjadi. Cara menganalisa Global Market yang terbaik adalah dengan menggabungkan Analisa Fundamental dan Analisa Teknikal secara bersamaan dan disana kita dapat melihat arah besar market akan Sideways atau Trending.
Saat ini kinerja US Dollar sangat mempengaruhi arah global market, dimana ini sangat erat kaitannya dengan factor keuangan, ekonomi dan politik di Amerika Serikat. Performance US Dollar dalam 5 bulan terakhir cenderung membaik, sehingga penguatan US Dollar ini membuat atmosfir global market terasa seperti turmoil/ kacau. Sebenarnya kita tidak perlu pusing dalam menghadapi kelakuan global market akhir akhir ini, karena semua ini disebabkan oleh kinerja The Fed yang berhasil mencapai target dari mandate kongres Amerika di tahun 2009. Inflasi yang bergerak naik dan pengangguran yang cenderung turun tentunya membuat pertumbuhan ekonomi Amerika semakin membaik dari tahun ke tahun. Dan pada tahun 2018 ini , The Fed melihat bahwa perekonomian Amerika cenderung Hawkish sehingga banyak para ekonom dunia memprediksi bahwa The Fed akan menaikan suku bunga 4x di tahun ini. Keadaan US Dollar yang kuat ini akan berlanjut dalam beberapa waktu kedepan.
Setiap penguatan mata uang terutama US Dollar kali ini membuat lantai bursa memerah karena para pelaku pasar melakukan Risk Aversion . Keadaan Ini menjadi suatu dilemma bagi The Fed dikemudian hari karena rendahnya tingkat pengangguran dan lambannya laju tingkat inflasi akan menyebabkan “ Resesi Jilid 2” bagi Amerika. Sebenarnya keadaan ini dapat di tangani oleh The Fed, apabila administrasi Trump tidak membuat kegaduhan dibidang politik yang menyebabkan ledakan perang dagang. Perang dagang hanya akan menurunkan laju tingkat inflasi dunia dan itu sebabnya para pelaku pasar masih melepas gold saat ini dalam penguatan dollar Amerika. Jika inflasi terus turun dan sector tenaga kerja cukup solid dapat berimbas pada hawkish dalam jangka pendek dan dovish pada jangka panjang, sehingga ini akan merugikan bagi Amerika kedepannya. Jerome Powell sebagai pimpinan The Fed saat ini seperti berjalan diruang gelap dengan berbekal cahaya dari lilin yang dibawanya. Salah dalam mengambil kebijakan moneter akan berakibat hancurnya pertumbuahan ekonomi Amerika yang telah 10 tahun di bangun sejak Ben Bernanke menjabat sebagai gubenur The Fed.
EROPA
Proteksionisme Trump tidak hanya mendapat kecaman dari China tetapi juga dari Uni Eropa , Inggris bahkan rakyatnya sendiri. Amerika kenakan tariff mobil yang dirakit di Uni Eropa sebesar 20% - 25% , tetapi Trump tetap persalahkan BMW yang merakit product nya di California dan mempekerjakan 9.000 karyawan di Amerika, dengan alasan tidak adanya keseimbangan neraca perdagangan di bidang otomotif. Administrasi Trump memang membuat banyak pengusaha dunia menjadi pusing, sampai sampai Harley Davidson yang bermarkas di Wisconsin harus mengibarkan bendera putih , karena product nya yang dijual ke eropa terkena kenaikan tariff . sedangkan eropa adalah pasar terbaik untuk Harley Davidson ditahun 2017. Rencana pindahnya pabrik MOGE ini ke Thailand guna memenuhi permintaan masyarakat Uni Eropa , di kecam oleh Trump.
Target penurunan EURUSD adalah 1.1470 an dengan koreksi pada level 1.1570 an – 1.1640 an
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.