Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
AUDUSD Bertahan di Kisaran Rendah Pasca Data Inflasi Yang Tinggi
Diperbarui • 2023-09-27
Dolar Australia tampaknya mendekati level terendah bulanan terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (27/09/2023) meskipun data inflasi Australia yang kuat. Pasangan AUDUSD ini gagal memanfaatkan angka Indeks Harga Konsumen (CPI) Australia yang positif karena adanya ketidakpastian risiko. Penurunan harga komoditas juga turut membatasi penguatan Aussie.
Risalah pertemuan kebijakan moneter bulan September Bank Sentral Australia (RBA) menyarankan bahwa jika inflasi terbukti lebih tahan lama dari yang diharapkan, mungkin akan diperlukan langkah yang lebih ketat. Inflasi yang lebih tinggi dapat pengaruhi keputusan RBA untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.
Namun, argumen untuk mempertahankan kebijakan saat ini tampaknya lebih kuat. Sehingga, argumen mempertahankan sikap dan kebijakan bank sentral Australia itu justru berpotensi semakin membatasi potensi penguatan Aussie dan memengaruhi kenaikan AUDUSD.
Indeks Dolar AS diperdagangkan di sekitar level tertinggi sejak Desember. Kenaikan Dolar AS ini didukung oleh penguatan yield obligasi AS yang semakin positif. Yield pada obligasi 10 tahun AS naik ke level yang belum terlihat sejak Oktober 2007.
Data positif dari AS pada hari Selasa memperkuat kenaikan Dolar. Keyakinan Konsumen AS bersama dengan Izin Bangunan dan Indeks Harga Rumah yang membaik, menambah daya dorong kenaikan greenback.
Sementara itu, sebagian besar anggota Federal Reserve AS (Fed) yang masih mengantisipasi kelanjutan kenaikan suku bunga tahun ini, yang dapat dikaitkan dengan aktivitas ekonomi yang kuat di AS juga mendorong kenaikan yield obligasi AS dan greenback.
Analisa Teknikal AUDUSD
Dominasi faktor fundamental yang tidak berpihak terhadap Aussie dan sebagian mendukung kenaikan dolar AS, semakin menyeret AUDUSD ke bawah level 0,6380. Irisan yang membawa Simple Moving Average (SMA) 50 yang menembus ke bawah SMA 200 yang dikombinasikan dengan gagalnya Aussie memanfaatkan data inflasi Australia, memaksa AUDUSD lanjutkan tren penurunan dalam pekan ini. Tren Bearish AUDUSD juga dikonfirmasi oleh Relative Strength Index yang melanjutkan lintasannya di bawah level 50 sejak pertengahan perdagangan awal pekan ini dan semakin mendekati area Oversold.
Kelanjutan penurunan harga, berpotensi membawa AUDUSD terus merangsek turun menuju level 0,6370/0,6360, peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 0,6374 dengan target profit di level 0,6366/0,6361. Sebaliknya, potensi koreksi atas penurunan saat ini akan membawa AUDUSD rebound ke level 0,6390/0,6405, peluang BUY dapat dipertimbangkan di level 0,6390 dengan target profit di level 0,6396/0,6402.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.