Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Dolar Australia Konsolidasi Melemah Atas Menguatnya Dolar AS
Diperbarui • 2023-10-31
Dolar Australia bergerak turun sebagai respon kenaikan dolar AS. Namun, menurunnya imbal hasil obligasi AS dapat membatasi penguatan greenback. Bank sentral Australia yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga dapat menopang Aussie untuk menguat pasca laporan dari Tiongkok yang menunjukkan penurunan aktivitas sektor manufaktur dan non-manufaktur untuk bulan September. .
Dolar Australia hentikan kenaikan dalam tiga hari berturut-turut pada hari Selasa setelah rebound dolar AS membebani pasangan AUDUSD. Namun, Penjualan Ritel Australia yang positif menahan pasangan Aussie ini turun lebih jauh menjelang keputusan kebijakan dari Federal Reserve AS (Fed) pada hari Rabu. Penjualan Ritel bulanan Australia melonjak menjadi 0,9% pada bulan September, melampaui ekspektasi pasar sebesar 0,3% dan laporan sebelumnya sebesar 0,2%.
Selain itu, Reserve Bank of Australia (RBA) akan merilis keputusan kebijakan pada 7 November. Reserve Bank of Australia menyatakan meningkatnya kekhawatiran dampak dari inflasi yang berasal dari masalah pasokan. Gubernur Reserve Bank of Australia, Michele Bullock menyatakan bahwa jika inflasi bertahan di atas proyeksi, RBA akan mengambil langkah-langkah kebijakan yang responsif.
Bank sentral Australia diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang karena masih tingginya inflasi. Pada pekan lalu, Indeks Harga Konsumen (CPI) Australia menunjukkan ekspansi di kuartal ketiga 2023, melampaui kenaikan di kuartal kedua. Selain itu, Penjualan Ritel sangat mengejutkan pasar, mencatat kenaikan yang pada bulan September.
Pada hari Selasa, laporan Tiongkok menunjukkan terjadi penurunan pada Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur dan non-manufaktur untuk bulan September, sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang kondisi ekonomi yang lesu di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini. Perkembangan ini meningkatkan kemungkinan dampak terhadap dolar Australia.
Indeks dolar AS menelusuri kembali penurunan baru-baru ini di tengah fokus pasar pada keputusan kebijakan Fed AS. Data ekonomi moderat dari Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada hari Jumat lalu gagal menopang greenback karena pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan mendatang, dengan pertemuan bulan Desember akan digerakkan oleh data.
Analisa Teknikal AUDUSD
Dolar Australia saat ini diperdagangkan di sekitar level 0,6360, rebound dari penurunan di sesi Asia dan sempat menyentuh level bawa intraday, di level 0.6341. Potensi kelanjutan rebound pasangan Aussie ini masih menghadapi kendala, terlihat pada timeframe H1 di mana grafik candlestick menunjukkan pola Double-Bottom yang diikuti dengan candle konfirmasi kelanjutan kenaikan. Namun di pola selanjutnya menunjukkan pola Double-Top. Pasangan ini terlihat mencoba kembali menembus ke atas lintasan Simple Moving Average (SMA) 50 di 0,6355, yang didukung dengan indikator Relative Strength Index yang bergerak naik mendekati level tengah (50).
Penembusan kembali harga di bawah SMA50 dapat mendorong mata uang ini turun menuju level 0.6340. Potensi SELL dapat dipertimbangkan pada level 0.6350 dengan target profit pada level 0.6344/0.6339. Sementara pembalikan harga akan membawa AUDUSD melanjutkan upaya rebound ke level 0.6370, dengan potensi BUY dapat dipertimbangkan pada level 0.6359 dan target profit pada level 0.6366/0.6371.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.