Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Dolar Australia Mempertahankan Kenaikan Menjelang Data Ekonomi AS
Diperbarui • 2023-10-24
Dolar Australia memperpanjang kenaikan seiring dengan penurunan dolar AS meski data PMI Manufaktur Australia turun ke 48,0 pada perdagagan Selasa (24/10/2023), sementara PMI Jasa turun ke 47,6. Pemerintah Tiongkok yang kemungkinan akan menyetujui penerbitan utang negara tambahan lebih dari 1 triliun yuan juga berkontribusi dalam penguatan dolar Aussie, seiring penurunan yield obligasi AS yang membebani greenback.
Indeks PMI Manufaktur dan Jasa S&P Global awal Australia untuk bulan Oktober mencatat menurun dan menunjukkan kontraksi untuk sektor manufaktur dan jasa negeri kanguru tersebut. Pasar memperkirakan Reserve Bank of Australia (RBA) akan mengetatkan kebijakan lebih lanjut, menyusul Gubernur RBA Michele Bullock yang menyatakan bahwa jika inflasi bertahan di atas level yang diproyeksikan, RBA siap untuk memberlakukan langkah-langkah kebijakan yang sesuai.
Sementara itu, Departemen Keuangan AS secara resmi mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa pertemuan pertama kerja ekonomi bilateral antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah berlangsung. Kelompok kerja ini berfungsi sebagai platform untuk mendiskusikan masalah-masalah kebijakan ekonomi kedua negara. Menurut pernyataan Departemen Keuangan, delegasi AS dan Tiongkok bertemu secara virtual, terlibat dalam diskusi yang produktif dan substantif mengenai perkembangan ekonomi makro domestik dan global.
Selanjutnya, pemerintah Tiongkok dilaporkan kemungkinan akan menyetujui dalam penerbitan utang negara tambahan senilai lebih dari 1 triliun yuan, sesuai dengan laporan Reuters yang mengutip tiga sumber yang tidak disebutkan namanya. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Partai Komunis China untuk meningkatkan belanja infrastruktur dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Komite tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) diperkirakan akan memberikan lampu hijau untuk penerbitan utang tambahan di hari terakhir pertemuan.
Dolar Australia diperdagangkan di wilayah positif pada hari Selasa, memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut. Pasangan AUDUSD ini mendapat kekuatan untuk melanjutkan kenaikan atas koreksi dolar AS, yang diyakini imbas dari penurunan yield obligasi pemerintah AS. Indeks Dolar AS tampaknya akan memperpanjang penurunan selama empat hari berturut-turut, yang sejauh ini dipercaya kemungkinan karena dipengaruhi oleh melemahnya yield obligasi pemerintah AS. Setelah mencapai titik tertinggi sejak 2007 di 5,0%, imbal hasil Treasury 10-tahun AS berbalik arah turun menjadi 4,8%, sehingga menyebabkan sedikit tekanan jual pada dolar AS.
Analisa Teknikal AUDUSD
Dolar Australia saat ini diperdagangkan di sekitar level 0,6370 pada hari Selasa, setelah sempat membentuk level atas intraday di level 0.6378 di pembukaan perdagangan sesi Eropa dan masih dalam upaya melanjutkan kenaikan hari Senin. Grafik pada timeframe H1 menunjukkan, harga cukup jauh di atas lintasan Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200, yang berarti masih dalam tren Bullish yang cukup kuat. Sementara indikator Relative Strength Index juga relatif dekat di bawah level Overbought, meski saat ini membentuk pembalikan arah ringan.
Jika pasangan Aussie ini cukup kuat untuk melanjutkan kenaikan di perdagangan Selasa pagi sesi Asia, dan menembus ke atas level 0.6370, peluang BUY dapat dipertimbangkan pada level 0,6375 dengan target profit pada level 0,6378/0,6383. Namun, jika potensi koreksi di sesi Eropa ini masih dapat terjadi, peluang SELL AUDUSD dapat dipertimbangkan pada level 0,6363 dengan target profit pada level 0,6358/0,6353.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.