Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
RBA Pertahankan Suku Bunga dengan Mengurangi Bias Pengetatan
Diperbarui • 2024-03-19
Pasar saham Asia sebagian besar jatuh pada perdagangan Selasa (19/03/2024), di tengah kekhawatiran yang terus-menerus mengenai pertemuan Federal Reserve yang akan datang, sementara Nikkei 225 Jepang mengurangi kerugian awal setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga namun tetap mempertahankan sikap dovish. Wall Street ditutup lebih tinggi pada hari Senin, dimana saham-saham dengan pertumbuhan megacap seperti Alphabet dan Tesla mendukung rebound di Nasdaq yang padat teknologi sementara investor juga menunggu dengan cemas pertemuan Federal Reserve AS minggu ini.
Antisipasi terhadap potensi sinyal hawkish dari The Fed tetap menjadi perhatian utama pasar. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu (Kamis dinihari WIB), namun berpotensi menjadi hawkish dalam menghadapi inflasi yang tinggi.
Menurut Alat CME FedWatch, angka inflasi yang lebih kuat dari perkiraan telah mendorong para pedagang untuk memikirkan kembali kapan dan seberapa banyak pengambil kebijakan akan menurunkan suku bunga tahun ini, dan para pedagang menarik kembali kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juni menjadi sekitar 51% dari sekitar 71% pada minggu lalu.
Dolar melemah pada hari Senin karena para pedagang menantikan pertemuan bank sentral minggu ini, dengan Bank of Japan berpotensi mengakhiri suku bunga negatif dan pasar menunggu proyeksi penurunan suku bunga Federal Reserve.
Kenaikan gaji yang lebih besar dari perkiraan oleh perusahaan-perusahaan besar Jepang memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan keluar dari kebijakan moneter ultra-longgar. BOJ menaikkan suku bunga sebesar 0,1%, yang merupakan langkah pertama dalam 17 tahun terakhir, sekaligus menandakan diakhirinya kebijakan pengendalian kurva imbal hasil, khususnya pembelian aset dari pasar terbuka.
Selain Jepang dan Amerika Serikat, bank sentral di Inggris, Australia, Norwegia, Swiss, Meksiko, Taiwan, Brasil, dan Indonesia juga dijadwalkan melakukan rapat kebijakan minggu ini.
FOMC akan memulai rapat dua harinya pada malam ini dan akan merilis hasil rapat kebijakan pada Kamis dinihari WIB.
Bank sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunga stabil pada hari Selasa dan mengurangi bias pengetatan, menandakan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi akan kembali ke targetnya seiring dengan perlambatan perekonomian.
Harga emas datar pada hari Selasa karena investor masih menunggu menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS minggu ini yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.
OUTLOOK AUDUSD
AUDUSD kembali ditutup turun pada perdagangan kemarin, menembus ke bawah MA100. AUDUSD menguji ulang support MA200 dengan tekanan bearish yang mendominasi, sehingga membuka peluang untuk bearish. Target bearish jika menembus MA200 berada di S3 0.6513. Sementara, untuk kembali positif, AUDUSD harus berada di atas MA100 untuk menuju R2 0.6569.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.