Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Terseret Data CPI, AUDUSD Rebound Dari Level Terendah Mingguan
Diperbarui • 2024-01-31
Dolar Australia masih berada dalam tekanan pada hari Rabu (31/01/2024), meski sejauh ini berhasil rebound dari level bawah mingguan yang terseret oleh data inflasi Australia yang melambat pada kuartal Desember, melampaui perkiraan. Hal ini membuat para pelaku pasar memperhitungkan kembali kemungkinan penurunan suku bunga sebanyak dua kali oleh Reserve Bank of Australia (RBA) di sepanjang tahun ini.
Sentimen Risk Aversion (penghindaran risiko) masih menjadi faktor yang memberikan tekanan penurunan AUDUSD, karena para pelaku pasar berhati-hati di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang mendorong investor memburu aset safe haven seperti dolar AS. AUDUSD saat ini diperdagangkan di level 0.6579 setelah rebound dari level 0.6559. Sementara indeks dolar AS saat ini berada di level 103.61, membalikkan penurunan di sesi Selasa.
Indeks Harga Konsumen (CPI) tahunan Australia mencatat kenaikan sebesar 3,4% di bulan Desember, turun dari 4,3% di bulan November, namun di bawah perkiraan 3,7%. RBA Trimmed Mean CPI (YoY) untuk kuartal keempat mencapai 4,2%, turun dari 5,2% pada laporan sebelumnya dan juga lebih rendah dari perkiraan 4,3%. Sementara itu, CPI per kuartal Australia berada di 0,6%, turun signifikan dari laporan sebelumnya sebesar 1,2% dan lebih rendah dari perkiraan sebesar 0,8%.
Kisaran target inflasi Reserve Bank of Australia adalah 2,0% hingga 3,0%. Meskipun inflasi saat ini tidak berada dalam kisaran target tersebut, namun angka-angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan puncak laju inflasi yang mendekati 8,0%. Pertemuan kebijakan RBA yang dijadwalkan pada tanggal 5 dan 6 Februari, secara luas diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah.
Sementara itu, Federasi Logistik dan Pembelian Tiongkok (CFLP) melaporkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Non-Manufaktur bulanan Tiongkok mengindikasikan peningkatan kinerja untuk bulan Januari. Indeks PMI sektor jasa berada di 50,7, sedikit di atas perkiraan 50,6. Pada saat yang sama, PMI Manufaktur Tiongkok juga menunjukkan peningkatan, mencapai 49,2, sesuai dengan ekspektasi pasar dan naik dari laporan sebelumnya di angka 49. Angka-angka yang membaik ini dapat membantu membatasi penurunan Dolar Aussie, dan menopang rebound AUDUSD saat ini.
Selanjutnya, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan menjadi fokus pasar hari ini, secara luas diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25-5,50% untuk keempat kalinya berturut-turut bersamaan dengan komentar ketua Fed, Jerome Powell, dalam pertemuan Fed hari Rabu.
Investor sangat menantikan sinyal apa yang akan disampaikan oleh Jerome Powell. FedWatch Tool CME mengindikasikan probabilitas 43% untuk penurunan suku bunga pertama oleh The Fed di bulan Maret mendatang, sementara 53% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Mei.
Analisa Teknikal AUDUSD
Grafik pada timeframe H1 menunjukkan, pasangan AUDUSD masih melanjutkan tren penurunan meski berhasil rebound dari level bawah pekan ini. Ada potensi pasangan dolar Aussie ini untuk melanjutkan rebound dan membalikkan penurunan perdagangan kemarin. ini dapat dilihat dengan harga saat ini bergerak naik menuju Simple Moving Average (SMA)200 yang diikuti dengan indikator Relative Strength Index (RSI)14 mendekati garis tengah yang naik dari garis Oversold. Meski harga saat ini berada di bawah ketiga Moving Average, namun jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas SMA200, maka AUDUSD berpotensi lanjutkan kenaikan menuju level penting 0.6600. Namun, jika harga gagal menembus ke atas SMA200, maka pasangan Aussie berpotensi lanjutkan penurunan hariannya.
Peluang BUY dapat dipertimbangkan pada level 0.6592 dengan target profit pada level 0.6597/0.6600. sementara peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 0.6580, dengan target profit di level 0.6572/0.6569.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.