Mulai pulihnya sentimen risiko global, yang diperkuat oleh harapan stimulus tambahan dari Tiongkok, mendorong aksi jual dolar AS sehingga menguntungkan dolar Australia Para investor juga tampaknya lebih memilih untuk menunggu menjelang Simposium Jackson Hole, di mana komentar Jerome Powell,
Analisis pasar harian
dolar AS akan sedikit terhambat oleh sentiment kehati-hatian pasar, menjelang pidato Ketua Federal Reserve (Fed), dalam Simposium tahunan Jackson Hole. Pelaku pasar perlu menilai ulang bias bank sentral utama sebelumnya sehingga memicu sentiment risk-version di pasar, juga didorong oleh masalah ekonomi Tiongkok.
GBPUSD mengakhiri tren kenaikan selama tiga hari, dan bergerak di sekitar level 1.2720 pada sesi perdagangan Eropa Jumat (18/08/2023). Pasangan Cable ini mengalami tekanan akibat data penjualan ritel Inggris Sentimen risk-aversion yang tinggi, dipadukan dengan yield obligasi Amerika Serikat (AS) yang kuat
Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional Jepang untuk Juli YoY, dirilis oleh Biro Statistik pada hari Jumat (18/08/2023), berada di 3,3%, melebihi ekspektasi pasar 2,5%. Bank of Japan (BoJ) mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar
USDCAD turun beberapa pip dari level tertinggi sejak Juni yang disentuh pada perdagangan Kamis (17/08/2023) . Harga minyak mentah mengalami pemulihan moderat dari level terendah dua minggu dan Dolar AS, di sisi lain, melemah dari level puncak lebih dari dua bulan dan menjadi faktor lain yang..
Dolar Australia belakangan ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, terutama terhadap dolar AS. Penurunan Aussie (AUD) ini diakibatkan oleh sejumlah faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar negeri, termasuk suku bunga yang lebih rendah di Australia dibandingkan dengan negara lain, penguatan dolar AS terhadap AUD, dan lemahnya harga komoditas.
Pemulihan terbaru EURUSD dapat dikaitkan dengan tekanan jual yang kembali mendera dolar AS pada perdagangan Rabu (16/08/2023), sehingga menyebabkan reaksi yang sesuai pada indeks dolar AS, terkoreksi ke bawah level 103.00.
Pasangan mata uang GBPUSD, atau yang dijuluki Cable, akan menjadi sorotan minggu ini, dengan rilis data inflasi konsumen (CPI) Inggris akan menjadi fokus trader GBPUSD pekan ini, dan dengan Bank of England (BoE) tetap berfokus pada inflasi jasa dan pertumbuhan upah.
Reaksi pasar atas pemotongan suku bunga mendadak oleh Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) memudar cukup cepat pada perdagangan Selasa (15/08/2023) karena masih adanya kekhawatiran terkait pemulihan Tiongkok pasca pandemi. Para trader saat ini menantikan data ekonomi AS, Penjualan Ritel bulanan dan Indeks Manufaktur Empire State AS
GBPUSD bergerak lebih tinggi di sesi pembukaan Eropa pada Senin (14/08/2023) dan naik di atas 1,2700. Pergeseran negatif yang terlihat dalam sentimen risiko, membatasi pasangan ini mengumpulkan momentum bullish lebih lanjut.
Pada hari Kamis, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan Consumer Price Index (CPI) , atau yang dikenal dengan inflasi tingkat konsumen, naik menjadi 3,2% (YoY). Para ekonom memperkirakan inflasi produsen AS, baik PPI umum maupun PPI inti, akan naik menjadi 0,2% dari rilis bulan sebelumnya.
GBPUSD rebound tajam, mempertahankan sentimen pasar yang sedang kurang baik karena kinerja luar biasa dalam aktivitas pabrik. Pertumbuhan ekonomi yang kuat menunjukkan bahwa ekonomi akan mampu menghindari resesi dengan nyaman dan memungkinkan Bank of England (BoE) untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.